TRIBUNTERNATE.COM - Aksi
Seorang mantan kepala desa (kades) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, bernama Sulhan mencabuti ratusan tiang lampu penerangan jalan di desanya.
Hal ini pun membuat Sulhan menjadi bahan pembicaraan publik.
Diketahui, Sulhan adalah mantan kades Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati.
Rupanya, ia melakukan aksi pencabutan tiang lampu penerangan jalan itu bukan tanpa alasan.
Aksi Sulhan mencabut 125 tiang lampu penerangan di wilayah desanya disebabkan karena dirinya sakit hati dituduh korupsi.
Padahal, menurut keterangan Sulhan, fasilitas tersebut didanai oleh kantong pribadinya.
Dihimpun dari Kompas.com, aksi pencabutan tiang lampu dimulai pada Selasa (26/10/2021) lalu.
Sulhan menyuruh orang-orangnya untuk memutuskan jaringan listrik, kemudian pekerjaan berlanjut hingga Rabu (3/11/2021) kemarin.
Dari total 125 tiang, pada hari itu 100 tiang beton setinggi 9 meter hingga 13 meter di Desa Guwo sudah dicabut.
Selanjutnya, sisa tiang beton akan terus dibedol menggunakan alat berat dan diangkut truk, kecuali kabel serta lampu yang memang hasil swadaya warga.
Baca juga: Gatot Nurmantyo Nilai Andika Perkasa Dipilih Jokowi sebagai Calon Panglima TNI Sudah Tepat
Baca juga: Masa Tugas Andika Perkasa di Militer Tinggal Satu Tahun, Istana Tidak Mempermasalahkannya
Baca juga: 2 Alasan Ini Diduga jadi Pertimbangan Jokowi Pilih Jenderal Andika Perkasa jadi Calon Panglima TNI
Penjelasan Kepala Desa
Kades Guwo Sutaji mengatakan, usai pembedolan tiang-tiang lampu penerangan jalan tersebut mengakibatkan sejumlah titik akses jalan di desa ini menjadi minim pencahayaan.
Solusi sementara sesuai musyawarah desa disepakati untuk melakukan pelelangan banda desa yang hasilnya akan digunakan untuk merealisasikan pal atau tiang-tiang lampu penerangan jalan Desa Guwo.
"Hasilnya sekitar Rp 60 juta digunakan untuk membeli tiang-tiang penerangan jalan, namun tak setinggi dulu yang penting tidak lagi gelap."
"Sebenarnya saya sudah utus perangkat untuk mendatangi Pak Sulhan, tapi belum ada kabar," pungkas Sutaji, dikutip dari Kompas.com, Kamis (4/11/2021).
Klarifikasi Sulhan
Sulhan akhirnya angkat bicara terkait aksinya itu.
Dia memastikan, pencabutan tiang lampu tersebut bukan karena kalah dia dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Guwo, pada April 2021 lalu.
Sulhan mengatakan, awalnya dia tidak ingin mencabut kembali ratusan tiang lampu jalan yang ia pasang secara bertahap saat ia masih menjabat sebagai kepala desa.
"Kalau terkait Pilkades saya sudah legawa. Saya bahkan juga minta para pendukung saya untuk ikhlas dan legawa," ujar Sulhan.
Baca juga: Mengapa Jokowi Pilih Andika Perkasa Jadi Calon Panglima TNI? Ini 4 Alasan Menurut Pengamat
Baca juga: Driver Ojol di Purwakarta Tewas setelah Tertimpa Pohon Saat Antar Makanan, Dedi Mulyadi Minta Maaf
Baca juga: Dugaan Pejabat Terlibat Bisnis PCR, Mardani Ali Sera: Harus Dibongkar hingga ke Akar-akarnya
Dituduh Korupsi
Sulhan melanjutkan, dia kemudian merasa sakit hati karena seusai Pilkades, kubu lawan masih terus menyudutkannya, bahkan sampai menuduhnya korupsi Dana Desa.
"Saya juga dibilang tidak punya sumbangsih apa-apa untuk desa selama 12 tahun menjabat. Padahal pemasangan tiang lampu itu seluruhnya pakai dana pribadi saya. Akhirnya saya tidak kuat, kesabaran saya habis," kata dia.
"Saya sebetulnya kasihan sama warga, tapi saya punya hati nurani merasa diusik karena tudingan-tudingan dari kubu kepala desa yang sekarang," tambah Sulhan.
Sulhan menuturkan, sebetulnya dia sempat menunggu iktikad baik dari kepala desa yang saat ini menjabat untuk menyelesaikan masalah secara baik-baik.
"Awalnya saya ingin menyelesaikan masalah ini baik-baik. Pak Kapolsek sudah ajak Pak Sutaji (kepala Desa Guwo) berembuk di rumah saya, tapi yang bersangkutan tidak hadir."
"Terus, katanya, saya diundang musyawarah di balai desa, tapi nyatanya undangannya tidak ada," papar dia.
Sulhan menyatakan, tidak akan mencabut sejumlah tiang lampu yang berada di fasilitas umum, di antaranya tempat ibadah dan makam Mbah Loko Joyo.
"Yang jelas, tiang-tiang itu hak saya pribadi. Tidak ada kata-kata saya hibahkan ke warga. Mayoritas saya pasang saat saya masih menjabat di periode pertama."
"Saya kerja di bidang pemasangan tiang listrik ini sudah sejak tahun 1982. Sebelum jadi kades saya sudah jadi kontraktor pemborong tiang listrik," ujar dia.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Klarifikasi Mantan Kades Pati Cabut Lampu Penerangan Desa: Tiang-tiang itu Hak Saya Pribadi
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(Kompas.com/Puthut Dwi Putranto Nugroho)(TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal)
Berita lainnya seputar Kabupaten Pati.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Mantan Kades di Pati Cabut Ratusan Tiang Lampu Penerangan Desa, Sakit Hati Dituduh Korupsi