Oleh sebab itu, Jerome dan Maudy mengaku bahwa lebih baik mereka memberi sontekan pada temannya daripada tidak.
Namun demikian, Jerome dan Maudy sepakat bahwa itu bukanlah hal yang baik dan harus sebisa mungkin dihapuskan dari dunia pendidikan Indonesia.
"Kalau di Indonesia banyak yang nge-bully orang yang nggak ngasih jawaban, dibilang pelit dan sebagainya."
"Padahal, in the first place, kamu minta jawaban itu aja sudah salah sebenarnya, tapi kenapa kamu nyalahin orang yang nggak mau kasih jawaban?," ucap Jerome.
Baca juga: Dapat Banyak Pelajaran Hidup Selama Kuliah di Stanford, Maudy Ayunda: Aku Jadi Jauh Lebih Sederhana
Jerome pun membandingkan kebiasaan tersebut dengan negara tempat dirinya merantau, yakni di Jepang.
Menurut Jerome, orang-orang Jepang tidak pernah sekalipun menyontek, bahkan memiliki niat untuk menyontek pun tidak.
Youtuber dengan 8 juta subscriber itu pun mengaku heran dengan budaya pendidikan yang ada di Indonesia.
"Sedangkan di Jepang, aku kagetnya, nggak ada tuh yang berani minta jawaban, manggil orang gitu."
"Wih kok bisa ya nggak ada niatan untuk manggil orang, noleh-noleh juga nggak, benar-benar [fokus pada diri sendiri]."
"Kenapa di Indonesia bisa sampai orang itu manggil [minta contekan]?" terang Jerome.
Maudy Ayunda pun lalu memberikan pandangannya tentang fenomena menyontek yang sudah menjadi lumrah di Indonesia.
Menurut Maudy, ada konsep yang salah dimengerti oleh anak-anak Indonesia di mana mereka menganggap bahwa nilai itu adalah segalanya.
Padahal, lanjut Maudy, hal yang lebih penting daripada nilai adalah ilmu itu sendiri.
Ia mengatakan, anak-anak Indonesia perlu memiliki kesadaran bahwa belajar adalah proses penting untuk meningkatkan kualitas diri sendiri, demi kebaikan diri sendiri di masa depan.
"Menurut aku.. yang penting juga adalah pada saat kita melihat bahwa proses belajar itu kepemilikannya di kita, bahwa this is us and me against me."