"Lapisan abu tebal masih menyelimuti Tongatapu," kata pernyataan itu.
Di media sosial, beredar pula rekaman yang memperlihatkan orang-orang melarikan diri saat ombak membanjiri ibu kota Tonga, Nuku'alofa, dan langit sore menjadi gelap gulita karena awan abu yang tebal.
Gelombang tsunami juga tercatat ribuan mil jauhnya di sepanjang Pantai Barat Amerika Serikat, di Peru, Selandia Baru, dan Jepang.
Di Peru, sedikitnya dua orang dilaporkan tewas setelah tersapu gelombang tinggi.
Baca juga: Ibu Kota Baru Bakal Dipimpin Kepala Otorita, Apa Itu? Berikut Definisi hingga Cara Pengangkatannya
Baca juga: #UsutTuntasGibranKaesang Trending di Twitter, Berita Es Doger Gibran Dapat Dana Rp71 Miliar Viral
Tonga dan Gunung Berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai
Diketahui, Tonga adalah negara Polinesia yang terdiri atas lebih dari 170 pulau dan terletak di Samudera Pasifik Selatan.
Negara ini memiliki jumlah penduduk sekitar 100.000 orang.
Tonga juga merupakan kepulauan terpencil yang terletak sekitar 800 kilometer (500 mil) sebelah timur Fiji dan 2.380 kilometer (1.500 mil) dari Selandia Baru.
Sementara, gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai, terletak sekitar 30 kilometer (20 mil) tenggara pulau Fonuafo'ou, Tonga.
Gunung ini berada di bawah laut di antara dua pulau kecil dengan ketinggian sekitar 2.000 meter (6.500 kaki) dari dasar laut, dan sekitar 100 meter (328 kaki) dari bagiannya terlihat di atas permukaan laut.
Para peneliti mengatakan, gunung Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai telah meletus berulangkali dalam beberapa dekade terakhir.
Pada 2009, letusan gunung ini memuntahkan gumpalan uap dan abu ke udara, serta membentuk daratan baru di atas laut.
Kemudian, letusan pada Januari 2015 menciptakan pulau baru selebar sekitar 2 kilometer -- secara efektif menghubungkan pulau-pulau Hunga-Tonga dan Hunga-Ha'apai.
Rangkaian letusan terbaru dimulai pada Desember 2021, dengan gumpalan gas, uap, dan abu membumbung tinggi sekitar 12 kilometer (7,5 mil) ke udara.
Kemudian, gunung berapi ini meletus lagi pada 14 Januari 2022 dan letusan besar pada 15 Januari 2022 mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia dan memicu gelombang tsunami melintasi Samudera Pasifik.
Sumber: NDTV, CNN
(TribunTernate.com/Rizki A.)