Uji Klinis Vaksin Khusus Omicron Dimulai, Pfizer Sebut Vaksin yang Telah Beredar Kurang Melindungi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Logo Pfizer - Salah satu produsen vaksin virus corona, Pfizer-BioNTech, telah memulai uji klinis untuk menguji versi baru vaksin mereka yang dirancang khusus untuk menargetkan varian Covid-19 Omicron.

TRIBUNTERNATE.COM - Salah satu produsen vaksin virus corona, Pfizer-BioNTech, telah memulai uji klinis untuk menguji versi baru vaksin mereka yang dirancang khusus untuk menargetkan varian Covid-19 Omicron.

Uji klinis tersebut dilakukan kepada sukarelawan di Amerika Serikat.

Perusahaan tersebut berencana untuk menguji respon imun yang dihasilkan oleh vaksin berbasis Omicron, baik sebagai rejimen tiga dosis pada orang yang belum divaksinasi mapupun sebagai suntikan booster untuk orang yang telah menerima dua dosis vaksin sebelumnya.

Selain itu, mereka juga menguji dosis keempat vaksin versi sebelumnya yang telah dilakukan beberapa negara saat ini, terhadap dosis keempat vaksin berbasis Omicron pada orang yang menerima dosis ketiga vaksin Pfizer/BioNTech tiga hingga enam bulan sebelumnya.

Perusahaan berencana untuk mempelajari keamanan dan tolerabilitas vaksin tersebut di lebih dari 1.400 orang yang akan terdaftar dalam uji coba.

ILUSTRASI Vaksinasi Covid-19. (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Baca juga: ARCoV, Vaksin mRNA Pertama Buatan China Berhasil Picu Respons Imun pada 95% Penerima Vaksinnya

Baca juga: Virus Corona Varian Omicron Dapat Bertahan hingga 8 Hari pada Permukaan Plastik

"Sementara penelitian yang ada saat ini dan data dunia nyata menunjukkan bahwa booster terus memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap gejala berat dan rawat inap yang disebabkan oleh Omicron, kami menyadari perlunya bersiap jika perlindungan ini berkurang seiring waktu dan berpotensi membantu mengatasi Omicron dan varian baru di masa depan," kata kepala penelitian dan pengembangan vaksin Pfizer, Kathrin Jansen, dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari The Strait Times.

Bergantung pada jumlah data uji klinis yang diperlukan oleh regulator, kemungkinan, Pfizer-BioNTech belum bisa mewujudkan rencana untuk meluncurkan vaksin khusus Omicron pada akhir Maret.

Kemudian, Pfizer juga mengatakan bahwa dua dosis vaksin asli mungkin tidak cukup untuk melindungi terhadap infeksi dari varian Omicron.

Selain itu, perlindungan vaksin dua dosis terhadap gejala berat dan kematian mungkin dapat berkurang.

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Freepik)

Namun, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan dosis ketiga vaksin mRNA seperti vaksin Pfizer/BioNTech telah memberikan perlindungan 90 persen terhadap rawat inap karena Covid-19.

Baca juga: Belum ada Penanganan Khusus Pencegahan Varian Omicron di Bandara Sultan Babullah Ternate

Baca juga: 1 dari 2 Pasien Covid-19 Varian Omicron yang Meninggal Dunia Sempat Tak Bergejala

Saat ini, beberapa negara sudah mulai melakukan pemberian dosis booster tambahan.

Namun, penelitian terbaru dari Israel menunjukkan bahwa meskipun dosis keempat vaksin mRNA meningkatkan antibodi, levelnya tidak cukup tinggi untuk mencegah infeksi oleh varian Omicron.

Sementara itu, Badan Obat Eropa (EMA) mengatakan bahwa regulator internasional sekarang lebih suka jika studi klinis dilakukan sebelum memberikan persetujuan peluncuran vaksin baru.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkini