Seorang Ojek Online Dapat Biaya Berobat Rp 1,2 Miliar Dari BPJS Ketenagakerjaan

Penulis: Randi Basri
Editor: Mufrid Tawary
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Anggoro Eko Cahyo, berkunjung ke Rumah Sakit Siloam Surabaya. Dia didampingi, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Andie Megantara serta Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK Zainudin guna menjenguk salah seorang yang tertimpa musibah atau kecelakaan kerja.

TRIBUNTERNATE.COM- Perlindungan atas jaminan sosial ketenagakerjaan adalah penting.

Sebab, resiko pekerjaan apapun bisa menimpa kita selaku pekerja kapan saja dan dimana saja.

Nah, menurut Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan ( BPJAMSOSTEK ) Anggoro Eko Cahyo,

Itu pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan untuk melindungi kita dari resiko-resiko tersebut.

 Anggoro Eko Cahyo, belum lama ini berkunjung ke Rumah Sakit Siloam Surabaya.

Dia bersama dengan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesejahteraan Sosial Kemenko PMK, Andie Megantara serta Direktur Kepesertaan  BPJAMSOSTEK Zainudin guna menjenguk salah seorang yang tertimpa musibah atau kecelakaan kerja.

“Semua biaya Agung, di RS Siloam ditanggung BPJAMSOSTEK. Total yang dibayarkan terhitung selama perawatan Agung sebesar Rp 1,22 miliar,”ujar Anggoro Eko Cahyo. 

Adapun, Agung sendiri diketahui, terdaftar sebagai peserta pada dua program perlindungan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (KK) dan Jaminan Kematian (JKM) sejak tahun 2018, dengan besaran iuran sebesar Rp16.800 per bulan.

"Sesuai amanat undang-undang, kejadian kecelakaan kerja akan diberikan layanan pengobatan dan perawatan sampai yang bersangkutan sembuh atau pengobatan dinyatakan selesai secara medis, tanpa ada batasan biaya, itu sudah jadi komitmen kami," jelasnya. 

Baca juga: Kontraknya Berakhir Musim Ini, Apa Masih Ada Masa Depan Safrudin Tahar Bersama Borneo FC?

Baca juga: Intip Keseruan Anya Geraldine Kunjungi 4 Destinasi di Paris: Menara Eiffel hingga Disneyland

Dia menyampaikan, saat ini ada 5 program yang diselenggarakan oleh BPJAMSOSTEK yaitu, Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), dan yang terbaru adalah Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Sedangkan, bagi  pekerja di sektor Bukan Penerima Upah (BPU) seperti Ojol, pedagang, petani, nelayan dan profesi

bersifat individual lainnya bisa memilih mendaftar untuk minimal dua program yaitu JKK dan JKM.

Ditambahkan, Ketua Satgas Gojek Surabaya Agus Bandrio, menyebut pihaknya, sangat mengapresiasi dan akan

berkomitmen untuk terus mendukung implementasi dan edukasi jaminan sosial ketenagakerjaan pada para mitra yang belum menjadi peserta BPJAMSOSTEK.

Dirinya menjadi saksi perawatan tanpa batas akibat kecelakaan kerja merupakan fakta yang harus disampaikan kepada para mitra Gojek di manapun berada.

"Istri dari Agung merasa sangat terbantu atas manfaat program JKK ini. Dirinya tak henti-hentinya berterima kasih dan mengucap syukur atas apa yang suami dan keluarganya dapatkan selama ini,"tutur Agus. Rabu (9/3/2022)

Terpisah, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ternate, Ahmad Feisal Santoso menyampaikan turut prihatin atas musibah yang menimpa Agung, Driver Ojol di Surabaya.

Dia mengatakan bahwa pentingnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan adalah untuk memberikan perlindungan jaminan sosial terhadap risiko akibat pekerjaan.

“Setiap pekerjaan pasti memiliki risiko, baik itu pekerja formal maupun pekerja mandiri, olehnya itu BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan terhadap risiko dari pekerjaannya,” tutup Feisal.

(Tribunternate.com/Randi Basri)

Berita Terkini