Virus Corona

Subvarian BA.4 dan BA.5 yang sangat Menular Telah Masuk ke Indonesia, Apakah Mengkhawatirkan?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19.

“Virus corona akan terus berevolusi sehingga proses penemuan varian baru ini tidak akan pernah berakhir bahkan setelah Covid-19 benar-benar menjadi endemi” kata Prof Fisher.

Sementara itu, Associate Professor Alex Cook, wakil dekan penelitian di Saw Swee Hock School of Public Health Universitas Nasional Singapura, mengatakan komentar serupa.

Iamengatakan bahwa penemuan sub-varian ini telah diduga sebelumnya.

Baca juga: Kajian Awal di Israel Sebut Hepatitis Akut Berkaitan dengan Virus Corona Subvarian Omicron BA.2

Baca juga: Bermutasi Lagi, Kini Telah Terdeteksi Dua Subvarian Baru Omicron BA.4 dan BA.5

Selain itu, menurutnya, sub-varian baru akan terus berlanjut muncul dan akhirnya mengarah ke gelombang baru.

Meskipun demikian, varian ini dikatakan tidak perlu memicu kekhawatiran yang tidak semestinya.

"Kami memperkirakan gelombang Covid-19 di masa depan akan terjadi karena salah satu dari dua hal: kekebalan yang menurun, perlindungan yang berkurang seiring waktu, dan mutasi virus lebih lanjut ke bentuk yang banyak tidak kebal," kata Prof Cook.

"Namun, harapannya adalah bahwa bahkan ketika kekebalan terhadap infeksi virus dominan turun, perlindungan terhadap gejala berat akan berkurang, sehingga sistem kesehatan tidak akan terancam seperti pandemi yang mengancam dalam beberapa gelombang pertama."

"Kecuali fasilitas kesehatan kewalahan, seharusnya kita tidak memerlukan tindakan yang mengganggu kehidupan sosial seperti yang kita lakukan dalam beberapa tahun terakhir," tambah Prof Cook.

(TribunTernate.com/Qonitah)

Berita Terkini