Sedangkan untuk sektor Industri, terdiri dari 450 VA hingga 14 kVA tergabung dalam kelompok I1.
Industri ini mencakup para UMKM, yang mayoritas home industry.
Selama pandemi kemarin, UMKM inilah yang menjadi tumpuan perekonomian nasional.
"Pemerintah dan PLN sangat menyadari pentingnya sektor ini, dan menjaga agar tidak adanya."
"Kenaikan ongkos produksi, karena kenaikan tarif listrik, "katanya.
Sementara pelanggan dengan daya di atas 14 kVA hingga 200 kVA masuk pelanggan I2.
Misalnya industri garam, industri plastik, hingga furnitur.
Sementara untuk golongan industri dengan daya lebih dari 200 kVA hingga 30 MVA masuk dalam kelompok I3.
Contohnya industri pengolahan kopi hingga industri air minum.
Baca juga: Kamu Pelanggan yang Dapat Subsidi? Cek Golongan Tarif Listrik PLN di Sini
Pelanggan masuk kategori I4 dengan daya di atas 30 Mega Volt Ampere (MVA) ke atas.
Seperti industri semen, industri smelter hingga industri mineral lainnya.
"Industri besar ini sangat berpengaruh, pada serapan tenaga kerja juga realisasi serapan."
"Investasi terhadap penerimaan negara, sehingga tarif listriknya diputuskan tetap, "pungkasnya.
Berikut Daftar Golongan Industri dan Bisnis
Golongan Subsidi
B-1 daya 450 VA
B-1 daya 900 VA
B-1 daya 1.300 VA
B-1 daya 2.200 VA s.d 5.500 VA
I-1 daya 450 VA
I-1 daya 900 VA
I-1 daya 1 300 VA
I-1 daya 2.200 VA
I-1 daya 3.500 VA s.d 14 kVA
I-2 daya di atas 14 kVA s.d 200 kVA
Golongan Nonsubsidi
B2 6.600-200 KVA
B3 di atas 200 KVA
I3 TM di atas 200 KVA - 30.000 KVA
I4 TT 30 MVA ke atas
Pemerintah menjaga tarif listrik untuk golongan bisnis dan industri, agar tetap mampu menjadi pondasi perekonomian nasional. (*)