Orang Tua Wajib Tahu ! Simak Kebutuhan Anak yang Harus Dipenuhi Saat Tatap Muka

Editor: Mufrid Tawary
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi anak: hal yang perlu diketahui orang tua dalam menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

TRIBUNTERNATE.COM-Pemerintah kembali melakukan penyesuaian dalam aturan pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen untuk Tahun Ajaran Baru sekolah.

Kebijakan tersebut berupa capaian persentase vaksinasi dosis lengkap yaitu dua dosis, sesuai dengan level PPKM masing-masing wilayah kabupaten/kota.

Penyesuaian ini berlangsung bersama dengan peningkatan kolaborasi pemerintah dan masyarakat untuk mencegah Covid-19.

Terbukti dengan adanya peningkatan jumlah penerapan protokol kesehatan di ruang publik, serta percepatan vaksinasi Covid-19.

Penyesuaian ini memungkinkan Pendidik dan tenaga Kependidikan (PTK) serta anak-anak untuk bisa kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran secara langsung di sekolah.

Hal ini juga merupakan tanda bagi para orang tua untuksegera menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan oleh anak-anak mereka untuk tetap aman dan sehat dalam menyongsong PTM 100 persen.

Berikut beberapa kebutuhan anak yang wajib dipersiapkan orang tua untuk menghadapi PTM 100 persen:

1. Ajak Buah Hati Ikuti Program Vaksinasi

Ilustrasi anak yang mengikuti vaksinasi (Ilstrasi anak)

Oleh karena itu, orang tua wajib untuk mengajak anak mengikuti program vaksinasi, untuk melindungi anak dari risiko serangan virus Covid-19, terutama dalam persiapan menghadapi PTM 100 persen.

Vaksinasi bertujuan untuk mengurangi dampak buruk infeksi virus yang terjadi.

Ketika telah divaksin, system tubuh anak sudah mengenali virus terlebih dahulu.

Sehingga adaptasi respon tubuh anak terhadap infeksi virus lebih cepat, dan membuat tubuh memiliki kekebalan terhadap dampak buruk infeksi virus tersebut.

Dilansir dari dinkes.kalbarprov.go.id, berikut adalah beberapa manfaat vaksinasi Covid-19 untuk anak, di antaranya:

- Meningkatkan daya tahan tubuh spesifik anak ketika melawan infeksi covid-19.

- Memperkecil peluang penularan penyakit Covid-19 dari anak ke lingkungan sekitarnya.

- Memperkuat daya Herd Immunity atau biasa disebut kekebalan kelompok.

2. Ajarkan Penerapan Protokol Kesehatan Dimanapun Anak Berada

Ilustrasi anak mengikuti prokes kesehatan (ilustrasi)

 Menjelaskan virus Covid-19 kepada anak yang mudah untuk dimengerti anak menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua.

Namun, mau tidak mau anak harus mengetahui alasan mengapa mereka harus memakai masker, mencuci tangan, dan mematuhi protokol kesehatan yang lainnya, terutama ketika menghadapi PTM 100 persen.

Psikologis klinis Jacqueline Sperling, melalui laman kesehatan Harvard menyarankan agar sang buah hati harus diberi informasi yang cukup mengenai virus corona, namun tidak dibuat panik.

Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi menyebutkan jika orang tua bisa menggunakan sejumlah media untuk memberi penjelasan yang jelas kepada anak.

Seperti penggunaan media buku, aneka gambar atau video yang dapat membantu soal ini.

Video atau gambar yang menarik, akan memudahkan anak dalam memahami bahaya serta cara pencegahan virus covid-19.

Selanjutnya, ajak anak untuk mempraktikan berbagai protokol kesehatan tersebut, di mana saja mereka berada.

3. Bantu Buah Hati Kurangi Rasa Cemas Kembali Bersekolah

Ilustrasi anak cemas ketika kembali bersekolah (ilustrasi cemas)

Ilustrasi anak cemas untuk kembali bersekolah.
Rasa cemas seringkali muncul menjelang hari dimana mereka harus kembali bersekolah, khususnya menghadapi PTM 100 persen.

Walaupun anak merasa gembira tidak sabar untuk bertemu teman-teman, dan segera ingin memakai sepatu dan tas baru, terkadang persaan cemas masih tetap menyerang mereka.

Rachel Busman, psikolog klinis Child Mind Institute menyebutkan kembali masuk sekolah menjadi sebuah tantangan tersendiri untuk anak-anak.

Masa transisi tersebut, dapat membuat mereka stres, akibat perubahan lingkungan sosial, teman, guru, serta aktivitas dari yang sebelumnya.

Untuk menghadapi dan mencegah kondisi tersebut, orang tua dapat melakukan beberapa hal, di antaranya:

- Dengarkan si anak, jangan berkata bahwa Ia berlebihan

- Bangun kembali rutinitas secara perlahan, serta berikan semangat dan motivasi kepada si anak

- Bantu si anak untuk membuat rencana harian, sehingga semua kegiatan sehari-harinya menjadi tenang dan teratur

- Minta untuk seluruh anggota rumah untuk tidak menakut-nakuti si anak

- Ingatkan anak bahwa Ia pernah melalui transisi yang sama, dan berhasil melaluinya

4. Persiapkan Anak untuk Kembali Bersosialisasi dengan Baik

Usaha anak untuk kembali bersosialisasi dengan guru, serta teman-teman sebayanya, bukanlah hal yang mudah.

Terlebih ketika si anak harus kembali untuk melaksanakan PTM 100 persen.

Dilansir dari edukasi.kompas.com, para orang tua sangat dianjurkan untuk memperhatikan kondisi kemampuan sosial anak pada masa transisi ini.

Potret anak bersosialisasi dengan teman-temannya.
Anak yang memiliki masalah dalam berinteraksi dengan teman sebayanya, akan mengalami guncangan emosi besar.

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan kembali kemampuan sosialisasi anak, di antaranya:

- Berikan kesempatan anak untuk berkumpul dan berekspresi bersama teman-temannya

- Jadilah role model yang baik bagi si anak, karena anak akan mencontoh perilaku dan sikap orang tuanya ketika mereka bersosialisasi

- Buatlah suasana sosialisasi dalam keluarga yang terbuka

- Ajarkan kembali etika bergaul yang baik

- Jangan over-protective kepada anak

- Dukung dan tingkatkan rasa percaya diri anak ketika mereka bersosialisasi

- Membiasakan budaya komunikasi yang interaktif kepada anak

5.Tingkatkan asupan nutrisi dalam tubuh anak

Potret anak bersosialisasi dengan teman-temannya (Ilusrasi)

Di tengah kondisi pandemi Covid-19, menjaga nutrisi anak merupakan salah satu hal yang paling krusial.
Khususnya ketika akan menghadapi kegiatan PTM 100 persen.

Anak membutuhkan asupan gizi dan nutrisi yang sangat cukup, agar mereka tetap sehat dan kuat menghadapi virus Covid-19.

Dilansir dari covid19.go.id, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menyebutkan bahwa setiap anak memiliki hal yang sama, yaitu nutrisi yang lengkap dan seimbang.

Nutrisi yang seimbang memiliki macronutrient, dan micronutrient.Macronutrient adalah karbohidrat, protein, dan lemak, sedangkan micronutrient meliputi vitamin dan mineral.

Sumber-sumber mikronutrien dapat diperoleh dari protein hewani seperti ayam, daging sapi, ikan salmon, ikan sarden, telur, dan produk susu.

Selain itu, IDAI juga menganjurkan untuk memberikan menu makanan yang berbeda-beda, baik dari segi penampilan atau rasa agar lebih menarik.

Dengan tetap memperhatikan aturan makan yang benar pada anak.

Pemenuhan asupan nutrisi seimbang, juga harus disertai dengan aktivitas, dan istirahat yang cukup.

Kurang beraktivitas akan menyebabkan anak lebih banyak makan dan ngemil, dan hal tersebut tidak sehat bagi anak.

Pemberian suplemen juga sangat penting untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Namun, perlu digaris bawahi juga, bahwa suplemen hanya bersifat sebagai pelengkap asupan anak, bukan sebagai pengganti nutrisi makanan utama.

6. Mempersiapkan perlengkapan kebutuhan sekolah anak

Ilustrasi anak pergi ke sekolah.
Mempersiapkan anak hadapi PTM 100 persen, tentunya perlengkapan sekolah yang harus dipersiapkan untuk anak juga akan sedikit berbeda.

Dilansir dari Kompas.com, terdapat beberapa hal yang wajib dibawa oleh anak, ketika akan bersekolah kembali, di antaranya:

- Tas dengan ukuran dan bobot yang cukup serta tidak memberatkan anak

- Hand Sanitizer dan sabun cuci tangan kecil

- Masker kain 3 lapis, beserta dengan cadangan masker

- Alat tulis dan alat makan pribadi, peralatan ibadah, dan lainnya

- Jaket atau sweater

- Tisu basah dan tisu kering kecil

- Helm pribadi bagi kendaraan bermotor

Itulah beberapa kebutuhan anak untuk menghadapi PTM 100 persen yang wajib diketahui oleh orang tua.

Penuhi kebutuhan anak, dan lindungi mereka, untuk masa depan anak yang lebih cerah. (*)

Berita Terkini