TRIBUNTERNATE.COM - Simak update terbaru mengenai tragedi Stadion Kanjuruhan, mulai dari jumlah tersangka dan korban, hingga pertemuan supporter sepak bola dengan tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF).
Diketahui, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pasca pertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10/2022) mengakibatkan lebih dari 130 orang meninggal dunia.
Investigasi dan penyelidikan mengenai kerusuhan berdarah itu pun terus dilakukan.
Pemerintah telah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dipimpin Menko Polhukam, Mahfud MD.
Sementara, Polri telah menetapkan enam orang tersangka terkait tragedi Stadion Kanjuruhan, tiga di antaranya adalah anggota polisi.
"Berdasarkan gelar perkara dan bukti alat permulaan yang cukup, maka ditetapkan saat ini, enam tersangka," ucap Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Jumat (7/10/2022).
Kapolri menegaskan, tim akan bekerja secara maksimal dan kemungkinan penambahan pelaku yang terlibat dalam tragedi Kanjuruhan.
Baca juga: Update Daftar Tersangka Tragedi Kanjuruhan: Dirut PT LIB hingga Polisi yang Perintahkan Gas Air Mata
Baca juga: Gas Air Mata dalam Tragedi Stadion Kanjuruhan Diduga Ditembakkan karena Ada Perintah Atasan
Baca juga: Investigasi Komnas HAM Ungkap Kondisi Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan: Muka Biru Kekurangan Oksigen
Update Tragedi Kanjuruhan
Berikut ini update perkembangan tragedi Kanjuruhan yang dirangkum Tribunnews.com dari beberapa sumber, Jumat (7/10/2022).
- Update Jumlah Korban Meninggal Dunia dan Korban Luka
Saat ini, korban meninggal peristiwa tragedi Kanjuruhan menjadi 131 orang.
Penambahan jumlah korban meninggal yang sebelumnya berjumlah 125 ini, bersumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.
Data tersebut, berasal dari beberapa rumah sakit (RS) yang merawat korban.
Di antaranya RS Wafa Husada, RSB Hasta Brata Batu, RSUD Kanjuruhan, RSUD Saiful Anwar, RS Teja Husada Kepanjen, RS Ben Mari Pakisaji, RS Hasta Husada, RSI Gondang Legi, RS Salsabila, RST Soepraon serta informasi dari keluarga korban.
Dari total korban, 90 laki-laki dan 41 perempuan.