dr Theryoto mengatakan ketiganya saat ini masih menjalani perawatan di ruang ICU RSPP.
"Kondisinya di ICU semua," kata Theryoto saat konferensi pers di RSPP Jakarta Selatan pada Minggu (5/3/2023).
Satu di antara mereka, kata Theryoto, masih berusia dua tahun.
Balita tersebut, merupakan pasien termuda dari total 24 pasien korban kebakaran Depo Pertamina
Plumpang yang masih dirawat di RSPP sampai hari ini.
"Untuk paling muda usia 2 tahun balita kecil. Saat ini memang masih di ICU. Yang tua itu sekira 60-an umurnya, bervariasi ya, ada yang di ruangan ICU dan di ruangan non ICU," kata dia.
Warga Pulang ke Rumah
Sejumlah warga yang terdampak kebakaran di Depo Pertamina Plumpang memilih berjaga di rumahnya, Minggu (5/3/2023).
Sebagian ada yang pergi ke rumah kerabat atau tinggal di pengungsian.
Sementara sisanya menjaga rumahnya dari penyusup yang ingin memanfaatkan kesulitan korban kebakaran.
Dilansir dari tayangan KompasTV, masih ada 186 jiwa yang tinggal di pengungsian.
Kebutuhan logistik mereka akan terjamin hingga tujuh hari ke depan.
"Di lokasi ada yang tidak terdampak, tapi akses mereka terkendala, maka PMI akan melakukan bantuan melalui masjid, balai RW. Kami lakukan pemetaan, kami tahu kebutuhan dan kami suplai kesana," kata Nurhasanudin Kepala Markas PMI Jakarta Utara.
Hingga tadi malam aliran listrik juga masih terputus.
Kondisi tanpa penerangan membuat warga memutuskan menjaga harta mereka di rumahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 13 Korban Kebakaran Depo Plumpang yang Dirawat di Ruang ICU RSPP 'Ditidurkan', 11 Pasien Sadar