TRIBUNTERNATE.COM - Petinggi Tottenham Hotspur, Daniel Levy, sepertinya bertekad untuk menjadikan Julian Nagelsmann sebagai manajer klubnya.
Daniel Levy juga dikabarkan akan punya peran penting sekaligus strategi khusus untuk memikat pelatih muda berusia 35 tahun itu.
Julian Nagelsmann dipecat oleh Bayern Munich pada Jumat (24/3/2023) lalu, hanya beberapa hari sebelum pemecatan Antonio Conte terkonfirmasi.
Saat ini, Tottenham diasuh oleh pelatih interim Ryan Mason hingga akhir musim 2022-2023.
Di sisi lain, Daniel Levy harus menunjuk manajer baru lagi untuk keempat kalinya dalam waktu kurang dari empat tahun.
Julian Nagelsmann pun menjadi salah satu kandidat favorit untuk menggantikan Antonio Conte sebagai pelatih permanen Spurs.
Adapun Tottenham harus bersaing dengan Chelsea yang juga mengincar Julian Nagelsmann untuk menggantikan Graham Potter.
Akan tetapi, belakangan juru taktik asal Jerman itu tak lagi berada di upaya perburuan pelatih di klub London barat ini.
Chelsea lebih memilih mantan manajer Spurs, Mauricio Pochettino, dan kini kesepakatan antara mereka semakin dekat.
Namun, beberapa alasan yang membuat Julian Nagelsmann menarik diri dari Chelsea bisa saja memengaruhi pendekatan formal Tottenham Hotspur.
Misalnya, direktur pelaksana Fabio Paratici meninggalkan Spurs tak lama setelah banding yang gagal atas larangan 30 bulan di seluruh dunia dari FIFA.
Lalu, ada kabar di mana masa depan sang pemain bintang, Harry Kane, di klub masih belum jelas
Baca juga: Tottenham Hotspur 2-2 MU: Pelanggaran terhadap Son Heung-min, Victor Lindelof Kok Nggak Diusir?
Baca juga: Dinilai Gegabah, Bek Ini Jadi Titik Lemah Tottenham Hotspur yang Bisa Dimanfaatkan Liverpool
Meski demikian, ada peran dan rencana signifikan dari Daniel Levy untuk mencoba mendatangkan mantan pelatih RB Leipzig itu.
Hal ini disampaikan Miguel Delaney dalam kolom Reading the Game untuk The Independent.
“Daniel Levy membuat promosi besar untuk Julian Nagelsmann. Orang Jerman itu baru-baru ini menolak, tetapi setidaknya masih bersedia mendengarkan Tottenham Hotspur dan apakah klub bisa memenuhi tuntutannya yang besar," papar Miguel.
"Seandainya dia [Nagelsmann] menyetujui kontrak Chelsea, sumber mengatakan itu akan menjadi salah satu yang terbesar dalam permainan."
“Nagelsmann juga menginginkan kendali. Sementara, sebagian besar dari hal ini masih tergantung pada komando Levy di klub."
"Dia [Levy] sangat sadar akan kritik yang berkembang, seperti yang ditunjukkan oleh pernyataannya pada hari Senin lalu tentang kepergian Cristian Stellini."
Baca juga: Borussia Dortmund Imbang 1-1 vs Bochum: Peluang Emas Bayern Munich dan Polemik Soal Penalti
Baca juga: Fans MU Teriak "Harry Kane, Sampai Jumpa Juni Nanti!", Striker Tottenham Hotspur: Ya. Saya Dengar
Baca juga: Bertahan di Tottenham Hotspur Disebut Kesalahan Besar Harry Kane: Seharusnya Bisa ke Tim Besar Lain
"Itu berarti Spurs kembali ke tempat mereka setidaknya tiga poin di tahun lalu. Mereka membutuhkan manajer 'dengan statement' sebagai tanggapan atas kegagalan baru-baru ini.
"Pertanyaan besarnya adalah apakah ini benar-benar kondusif untuk pemikiran jangka panjang. Kita harus menunggu dan melihat dulu. Komite pemain, begitu namanya sudah dicek dalam pernyataan itu, akan sangat jeli. Mereka diketahui terdiri dari Harry Kane, Eric Dier dan Hugo Lloris, dengan masa depan sang kapten masih belum pasti.”
Ganjalan Besar Lain
Ada penghalang yang signifikan bagi Tottenham Hotspur jika ingin menjadikan Julian Nagelsmann sebagai manajer top mereka.
Meski Julian Nagelsmann juga dilaporkan tertarik untuk bekerja di Tottenham Hotspur, klub London utara itu menghadapi batu sandungan yang rumit jika ingin mengontraknya.
Sebab, kini terbukti bahwa Julian Nagelsmann merupakan opsi yang sangat mahal.
Menurut The Telegraph, tidak ada klausul penghentian dalam kontrak Julian Nagelsmann di Bayern Munich, dan secara efektif ia mendapat 'garden leave' dengan sisa tiga tahun dari kontrak lima tahun yang ditandatanganinya pada 2021.
Sehingga, klub raksasa Bundesliga itu masih harus membayar gaji tahunan sebesar €12 juta (Rp193 miliar), bahkan meski saat ini sudah ada Thomas Tuchel sebagai pelatih kepala di Allianz Arena.
Bayern Munich juga akan mendapatkan kompensasi jika mantan manajer mereka itu bergabung dengan klub lain selama musim ini.
Kemungkinan membayar kompensasi dan tuntutan gaji yang besar ini akan terlalu mahal bagi Spurs dan Levy.
Sehingga, mereka bisa saja terpaksa mencari alternatif pelatih yang lebih murah.
(TribunTernate.com/Rizki A.)