Orang Tua Calon Paskibraka dari Tidore Kecewa, Tak Lolos Anak Mereka Depresi

Penulis: Faisal Amin
Editor: Mufrid Tawary
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rahmatia Karaeng dan Dahlan Fabanyo, Orang Tua dari Asrul Dahlan, Peserta Paskibraka Asal Kota Tidore yang dikembalikan ke Kota Tidore setelah tidak lolos pada Seleksi Paskibraka tingkat Nasional.

TRIBUNTERNATE.COM- Asrul Dahlan, salah satu calon paskibraka yang dikembalikan ke Kota Tidore, setelah gagal lolos mewakili Maluku Utara mengikuti seleksi masuk formasi paskibraka Nasional.

Asrul merupakan Siswa dari SMA Negeri 6 Kota Tidore Kepulauan.

Selain Asrul perwakilan Kota Tidore lainya yakni Darmanto, siswa SMA Negeri 8 Kota Tidore Kepulauan.

Keduanya tak lolos masuk dalam formasi paskibraka nasinal.

Asrul kemudian dikembalikan ke Kota Tidore Kepulauan, sementara Darmanto dipersiapkan untuk mengikuti Paskibraka di Tingkat Provinsi Maluku Utara.

Namun hal tersebut malah tak diterima  Rahmatia Karaeng Ibu dari orang Asrul.

Menurutnya anaknya yang tidak lolos di Tingkat Nasional seharusnya bergabung dengan Paskibraka Provinsi.

Karena pada tahapan seleksi Nasional anaknya juga masuk sebagai peserta terbaik ke 7, yang sesuai mekanismenya harus ditempatkan sebagai Paskibraka di Provinsi.

“Seharusnya anak saya yang masuk di tujuh besar tingkat nasional, kalau tara  lolos (tidak lolos)  dia harus bergabung di tingkat provinsi, tapi ini Panitia Provinsi Kase kembali  ke tingkat kota," kata Rahmatia, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Duta Besar Spanyol: Kami Ingin Promosikan Kebudayaan Tidore ke Mata Dunia

Ia menambahkan, bahkan hingga saat ini sebagai orang tua, belum mendapat penjelasan dari panitia Paskibraka Provinsi.

Rahmatia yang berprofesi sebagai tukan sapu di DLH Kota Tidore ini menuturkan, saat dikembalikan ke Kota Tidore anaknya kini mengalami depresi.

" Kemarin pas balik dari seleksi dari Sofifi itu langsung saya pe anak ini dia stik rambut, karena dia so kecewa, tapi saya tetap kasih semangat dia," tuturnya.

Lebih lanjut Rahmatia mengungkapkan, ia dan suaminya meminta penjelasan dari panitia Paskibraka Provinsi untuk memberikan kejelasan mengapa anaknya dikembalikan ke Kota Tidore.

"Bukannya saya tidak terima,tapi harus Kase alasan. Anak  saya yang ikut seleksi Nasional seharusnya ditempatkan di Provinsi kenapa dikembalikan ke Kota Tidore,"ujarnya.

“ Saya juga minta  agar Panitia lakukan seleksi ulang biar ada kejelasan, dan terbuka dalam tahapan seleksi supaya tidak  merugikan peserta lain," tambahnya.(*)

Berita Terkini