TRIBUNTERNATE.COM - Kecelakaan tragis yang melibatkan tiga kereta api terjadi di India pada Jumat (2/6/2023) lalu.
Kecelakaan ini menewaskan lebih dari 200 orang dan lebih dari 850 orang lainnya mengalami luka-luka.
Sekitar tiga hari pasca-kejadian, Kementerian Perkeretaapian India merilis penyebab kecelakaan kereta tersebut.
Kecelakaan kereta di India itu disebabkan oleh kesalahan sinyal lalu lintas elektronik yang menyebabkan kereta berpindah jalur.
Akibatnya, kereta Coromandel Express keluar jalur dan menabrak kereta barang yang diparkir di dekatnya.
Kemudian, kereta Yesvantpur-Howrah Express yang datang dari arah yang berlawanan, menabrak 2 kereta itu.
Selain merilis penyebab kecelakaan, Pemerintah negara bagian Odisha, India, juga merevisi jumlah korban.
Pada Minggu (4/6/2023) pagi, mereka menyebutkan jumlah kematian lebih dari 300 orang, kemudian direvisi menjadi 275 orang, dikutip dari NPR.
Baca juga: Kecelakaan Tragis Kereta Api di India: 207 Orang Dilaporkan Tewas, PM Narendra Modi Berduka
Kesalahan Sinyal Picu Kereta Keluar Jalur
Jaya Verma Sinha, seorang pejabat senior perkeretaapian, mengatakan penyelidikan awal mengungkapkan sinyal diberikan kepada Coromandel Express berkecepatan tinggi untuk berjalan di jalur utama.
Namun, sinyal itu kemudian berubah dan kereta malah memasuki jalur melingkar yang berdekatan dengan kereta barang yang diparkir di sana.
Tabrakan itu membalikkan gerbong Coromandel Express ke trek lain.
"Kondisi ini menyebabkan kereta Yesvantpur-Howrah Express yang masuk dari sisi berlawanan juga tergelincir," katanya.
"Kereta penumpang yang mengangkut 2.296 orang tidak melaju terlalu kencang," katanya.
Kereta yang membawa barang sering diparkir di jalur lingkar yang berdekatan sehingga jalur utama aman untuk kereta yang lewat.