TRIBUNTERNATE.COM - Ustaz Abdul Somad (UAS) turut menanggapi soal ucapan Panglima TNI Laksamana Yugo Margono kepada anggotanya untuk memiting warga Rempang, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Diketahui, kata 'piting' yang dilontarkan Yudo Margono itu tengah jadi sorotan, dan viral di media sosial.
Saat itu, menurut Yudo Margono, memiting warga menjadi cara untuk mengatasi kerusuhan di Rempang.
"Lebih dari masyarakatnya itu satu orang miting satu. Ya kan TNI-nya umpanya, masyarakatnya 1.000 ya kita keluarkan 1.000. Satu miting satu itu kan selesai. Nggak usah pakai alat, dipiting aja satu-satu," ungkap Laksamana Yudo Margono.
"Tahu itu dipiting? ya itu dipiting aja satu-satu," tegasnya.
Namun, kata 'piting' itu diklarifikasi oleh Kapuspen TNI, Laksamana Muda TNI Julius Widjojono, bermakna 'merangkul'.
Hal ini pun mendapat komentar sarkastik dari Ustaz Abdul Somad.
Lewat media sosialnya, UAS meminta definisi 'piting' pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) direvisi.
Alasannya, kata 'piting' bukan berarti mengapit atau menjepit dengan kaki atau lengan seperti yang tercantum dalam KBBI saat ini.
Makna 'piting' menurut pihak TNI adalah merangkul.
"Mohon agar Kamus Besar Bahasa Indonesia direvisi. Ada makna lain dari kata piting, yaitu merangkul," tulis Ustaz Abdul Somad lewat status instagramnya @ustadzabdulsomad_official pada Selasa (19/9/2023).
Revisi tersebut disampaikan Ustaz Abdul Somad harus segera dilakukan.
Sebab, merujuk tangkapan layar KBBI yang diunggahnya, tidak ada penjelasan merangkul dalam kata 'piting'.
Dalam halaman KBBI, hanya terdapat tiga makna dari kata dasar 'piting', antara lain:
1. Piting, memiting, yakni mengapit atau menjepit dengan kaki atau lengan.