"Enggak ada, sudah gede. Kayak kebanyakan pesan," katanya.
Kata Pengamat: Jokowi Bisa Dipecat dari PDIP
Analis politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting menilai bahwa bergabungnya Kaesang Pangarep dengan PSI tentu saja membuat PDIP tidak nyaman.
Kondisi ini bakal mengubah konstelasi politik di PDIP
Lantaran dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PDIP ada ketentuan di mana satu keluarga harus berada di dalam partai yang sama.
“Apakah Jokowi tidak tahu hal tersebut? Pasti tahu. Ketentuan itu ada di AD/ART PDIP nomor 25a. Jadi Jokowi sudah tahu risikonya bisa dipecat,” kata Ginting kepada wartawan ditulis pada Selasa (26/9/2023).
Lanjut Ginting, pemecatan pernah terjadi pada Gubernur Maluku Irjen Polisi (Purn) Murad Ismail.
Belum lama ini, Murad yang merupakan Ketua DPD PDIP Maluku dan istrinya menjadi calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Murad langsung dicopot dari posisinya sebagai Ketua PDIP Maluku dan sekaligus dipecat dari PDIP.
“Jadi kita tunggu saja, apakah PDIP berani memecat Jokowi serta anaknya Gibran dan mungkin juga menantunya Boby,” ungkap dia.
Selain itu, kondisi ini makin memperlihatkan adanya konflik Jokowi dengan Megawati, di mana pada pemilu 2024, Jokowi mungkin tidak lagi berpihak ke PDIP.
“Skenario politiknya, Jokowi akan mendorong PSI agar bisa lolos menjadi partai politik di parlemen sesuai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen pada Pemilu Legislatif 2024,” kata Ginting.
Dalam waktu dekat, diprediksi akan ada mutasi besar-besaran di PSI.
Nantinya, akan ada orang-orang kepercayaan Jokowi di tubuh PSI.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Respons Soal Kaesang Jadi Ketua Umum PSI: Masa Ditanyakan ke Bapaknya Terus