TRIBUNTERNATE.COM, MOROTAI - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Nurlela Muhammad Umar Ali, terus intens melakukan monitoring penanganan stunting ke desa-desa di setiap Kecamatan di Pulau Morotai.
Dalam sepekan terakhir ini, sudah tiga kecamatan yang ia kunjungi, untuk memastikan keseriusan Pemerintah Kecamatan, Pemdes, dan Puskesmas dalam upaya pengendalian stunting.
Pada Kamis (12/10/2023) bersama rombongannya mengunjungi Morotai Selatan Barat, tepatnya di desa Tiley.
Kunjungan Nurlela itu, juga turut dihadiri tujuh Kepala Desa Morotai Selatan Barat.
Dalam kunjungannya, Nurlela langsung bertatap muka dengan Kades dan petugas kesehatan dari Puskesmas Tiley, serta ibu-ibu yang memiliki balita.
Dalam kesempatan itu Nurlela menyampaikan jika angka stunting di Morotai sudah menurun.
Penurunan kasus stunting ini tentu hasil dari kerja keras semua pihak termasuk Pemdes dan tenaga kesehatan di tiap-tiap Puskesmas.
"Kemarin Pemda Morotai mendapatkan penghargaan penanganan stunting se Indonesia untuk 10 kabupaten/kota, dan salah satunya adalah Morotai," ungkap Nurlela.
Atas prestasi tersebut, Nurlela mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kecamatan maupun Pemdes, serta Tenaga Kesehatan yang telah bekerja sama dalam penanganan stunting sampai hingga turun.
"Kita harus pertahankan ini. Jadi masih ada beberapa desa yang ada kasus stunting. Saya berharap partisipasi dari para Kades maupun Puskesmas supaya kita bebas dari stunting,"harapnya.
Nurlela juga berpesan, kepada para Kades agar selalu memantau warganya, terutama para remaja l dalam hal pergaulan.
Sebab, ada sebagian kasus stunting ini disebabkan karena pernikahan dibawah umur, dan hamil diluar nikah.
"Karena dengan kalau dia hamil diluar nikah, sudah pasti anaknya tidak diperhatikan dengan baik. Bagaimana dia mau memperhatikan anaknya, dirinya saja tidak diperhatikan,"
"Saya berharap nanti para Kades ini bisa menekan para remaja-remaja kita agar tidak terjadi kasus hamil diluar nikah, dan kumpul kebo"pinta Nurlela.(*)