Karena Alasan Ini, Kasus Hina Islam Oleh Remaja di Halmahera Selatan Selesai Secara Kekeluargaan

TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Masih ingat dengan pemuda 16 tahun di Halmahera Selatan, yang hina Islam di Media Sosial?

Kasus penistaan agama yang ditangani Polres Halmahera Selatan, akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.

Sebelumnya kasus ini dilaporkan Front Pemuda Peduli Gane (FP2G), ke Kepolisian daerah setempat.

Adapun pihak yang dilaporkan adalah seorang remaja berinisial RA, warga Kecamatan Gane Timur.

Baca juga: BREAKING NEWS: Hina Islam di Media Sosial, RL Remaja 17 Tahun di Halmahera Selatan Dipolisikan

RA diduga menyebarkan konten penistaan agama Islam, melalui unggahan Media Sosial Facebook miliknya pada 11 April 2024.

Unggahan itu pun dibagikan warganet berulangkali, dan mendapat berbagai kecaman.

Kasat Reskrim Polres Halmahera Selatan, Iptu Ray Sobar mengatakan penyelesaian kasus tersebut melalui proses diversi.

Pasalnya, terduga pelaku penistaan agama dalam hal ini RA merupakan anak di bawah umur.

"Sesuai undang-undang peradilan anak, anak di bawah umur yang terlibat tindak pidana harus dilaksanakan diversi."

"Diversi sama dengan mediasi namun harus melibatkan pihak Bapas (Balai Pemasyarakatan) setempat, "katanya, Jumat (19/4/2024).

Dalam proses diversi tersebut, Ray mengaku semua pihak dilibatkan.

Baik itu terlapor, pelapor, Bapas, MUI Halmahera Selatan, pemuka agama Kristen hinga tokoh-tokoh masyarakat.

Perwira Polisi dua balok ini juga menyebut, terduga pelaku dalam hal ini RA dan orangtuanya meminta maaf.

Baca juga: Penjaringan Calon Bupati Halmahera Selatan, Bahrain Kasuba Sasar Semua Parpol: Termasuk PKB

Kepada umat Islam atas unggahan di Facebook anaknya, yang memuat narasi penistaan agama.

"Permintaan maaf juga disampikan ke warga Gane Timur, dan atas hasil diversi yang dilaksnakan dua hari lalu."

"Penyidik Polres Halmahera Selatan resmi hentikan kasus tersebut, "tandasnya. (*)