TRIBUNTERNATE.COM - Klub Prancis Strasbourg bagaikan tempat sampah untuk Chelsea.
Gara-gara kepemilikan yang sama (BlueCo), Chelsea sebagai klub yang lebih besar seolah seenaknya membuang segala masalah ke Strasbourg.
Misalnya saja para pemain muda yang dianggap belum siap berlaga di Liga Premier.
Baca juga: Sifat Rebel Cole Palmer yang Bikin Bintang Chelsea Beda, Guardiola Tahu Sejak di Man City
Baca juga: Mentang-mentang Punya Duit, Todd Boehly dkk Harusnya Ga Ikut Ambil Keputusan, Ex Chelsea: Mana Paham
Hal ini diungkapkan oleh mantan bek Chelsea, Frank Leboeuf.
Saat ini, Strasbourg memang menduduki peringkat kedua klub di Ligue 1 dengan rata-rata umur pemain termuda.
Urutan pertama ada Toulouse dengan 23,6 tahun sedangkan Strasbourg 23,9 tahun.
Untuk pemain di bawah 20 tahun saja, tercatat ada delapan pemain.
Frank Leboeuf menyebut Chelsea terkesan mengirim semua permasalahan klub ke Prancis.
"Kalian mendapat kesan bahwa Chelsea mentransfer masalah-masalah mereka ke Strasbourg."
"Jadi, di sana tidak ada pemain yang berpengalaman, cuma pemain muda, cuma digunakan untuk bisnis pertukaran pemain, semuanya seolah untuk masa depan tapi masa sekarang tidak dipikirkan," kritiknya.
Dalam wawancara itu, Frank Leboeuf, juga mengkritik soal pengambilan keputusan di klub.
Sejak kepemilikan beralih dari Roman Abramovich ke Todd Boehly dan jajarannya, Chelsea memang harus menghadapi keterpurukan.
Todd Boehly dan kawan-kawannya kerap disalahkan akibat manajemen klub yang dianggap tidak becus.
Frank Leboeuf menganggap para petinggi klub kini tidak paham soal situasi dan kondisi sehingga tidak seharusnya mengambil keputusan.
Ketika era Mauricio Pochettino saja, sang pelatih bahkan tidak tahu menahu soal siapa pemain yang akan diboyong ke klub.
Frank Leboeuf berharap, Todd Boehly bisa menanamkan modalnya namun menyerahkan manajemen klub kepada pihak yang lebih paham.
"Kalian bisa taruh uang di sana, tidak masalah, tapi jangan kalian yang membuat keputusan kalau kalian tidak paham situasinya, kalian tidak tahu bagaimana ini semua bekerja."
"Jadi kalian harus benar-benar berhati-hati karena fans sekarang sudah skeptis, mereka saat ini kecewa karena mereka tidak melihat perubahan apapun," kritiknya via Get French Football News.
Pelatih Chelsea Bukan Masalah
Masih ada pandangan pesimis untuk Chelsea menjelang musim 2024/2025.
Chelsea sebenarnya sudah cukup berkembang di era Mauricio Pochettino.
Di mana The Blues memulai musim dari posisi ke-12 klasemen menjadi urutan ke-6.
Namun, masih ada sejumlah pihak yang merasa bahwa pelatih tidak akan membawa pengaruh banyak untuk skuad.
Salah satunnya adalah pendapat mantan bek Chelsea, Frank Leboeuf.
Frank Leboeuf merasa, Enzo Maresca tidak akan banyak membantu The Blues.
"Saya tidak benar-benar mengenal Enzo Maresca dan saya mendoakan yang terbaik untuknya, tapi saya benar-benar merasa (kehadirannya) tidak mengubah apa-apa."
"Masalahnya itu di lapangan, bukan pelatihnya. Pochettino itu sangat bagus tapi sialnya para pemilik klub itu tidak paham."
"Itu karena para pemainnya kenapa kita bisa seburuk itu, bukan karena pelatih," kritiknya via BoyleSports.
Frank Leboeuf Kritik Mykhailo Mudryk
Mantan pemain Chelsea, Frank Leboeuf, begitu pedas mengkritik winger The Blues, Mykhailo Mudryk.
Mykhailo Mudryk dianggap Frank Leboeuf sudah tak ada nilainya.
Bahkan, Chelsea dilatih oleh siapa pun tidak akan bisa menolong karier Mykhailo Mudryk.
Padahal, sejumlah fans Chelsea agaknya menaruh harapan ketika melihat sang bos baru, Enzo Maresca berdiskusi dengan bintang Ukraina itu.
Mereka berharap, Enzo Maresca bisa mengeluarkan bakat terbaik dari dalam diri Mykhailo Mudryk.
Namun, Frank Leboeuf sudah sangat pesimis dengan kondisi sang winger saat ini.
"Mudryk itu sudah tidak punya nilai, dia itu bagai sosok yang hilang dan Chelsea tidak berani bertaruh uang padanya."
"Bakat Mudryk itu sangat mentah dan dia tidak tambah bagus mau dilatih siapa saja, tidak ada perkembangan."
"Siapa sih yang mau beli Mudryk? Saya bahkan tidak mau membelinya seharga 10 juta poundsterling saat ini. Bahkan, saya tidak mau membelinya seharga 1 juta poundsterling," paparnya via BoyleSports.
Frank Leboeuf Pesan ke Nico Williams
Winger Athletic Bilbao, Nico Williams, disarankan untuk tidak bergabung dengan Chelsea.
Hal ini diungkapkan oleh mantan bek Chelsea, Frank Leboeuf.
Mantan pemain Prancis itu memang kerap melontarkan kritikan pedas kepada mantan klubnya.
Diketahui, Nico Williams mulai dilirik klub-klub besar setelah penampilannya di EURO 2024.
Klub terdepan yang mengincarnya ada Barcelona, kemudian Chelsea hingga Arsenal.
Sejak musim panas lalu, Chelsea sebenarnya sudah mengincar winger muda itu namun persyaratan tidak memungkinkan.
Pada musim 2023/2024, pemain 21 tahun itu menyumbangkan delapan gol dan 19 assist dari 37 penampilannya.
"Saya mengikuti LaLiga dan dia (Williams) selama ini adalah pemain yang brilian untuk Bilbao di semua musim."
"Tapi singkatnya, kalau saya jadi Nico Williams, saya tidak akan bergabung ke Chelsea," ujar Frank Leboeuf dari BoyleSports.
Frank Leboeuf Kritik Kiper
Kiper Chelsea, Kepa Arrizabalaga, tidak jelas nasibnya setelah habis masa peminjaman di Real Madrid.
Kepa Arrizabalaga sudah tergeser Andriy Lunin di skuad Carlo Ancelotti dan pastinya Thibaut Courtois yang sudah kembali dari cedera.
Sementara itu, Chelsea mengandalkan Djordje Petrovic selama Robert Sanchez cedera.
Sebagian besar fans Chelsea merasa Djordje Petrovic lebih bisa diandalkan ketimbang mantan penjaga gawang Brighton itu.
Namun, ternyata ketiga nama kiper di atas tak cukup bagus untuk Chelsea.
Hal ini diungkapkan oleh mantan bek Chelsea, Frank Leboeuf.
Pasalnya, Frank Leboeuf menggunakan sang legenda, Petr Cech, sebagai standar kiper yang bagus untuk The Blues.
"Chelsea merekrut Robert Sanchez itu begitu aneh dan menjadi misteri. Kalau (merekrut) Kepa itu adalah kesalahan besar."
"Tapi memang sulit untuk mengikuti standar Petr Cech, dan saya khawatir saya tidak bisa percaya bahwa Sanchez, Kepa, atau Petrovic cukup bagus untuk main di level yang dibutuhkan Chelsea," kritiknya.
Tosin Adarabioyo Puji Enzo Maresca
Bek baru Chelsea, Tosin Adarabioyo, mendapat kesan positif setelah berlatih bersama Enzo Maresca.
Tosin Adarabiyo baru dua hari menjalani latihan bersama tim baru dan pelatih baru di Cobham Training Centre.
Namun, mantan bek Fulham itu sudah bisa menangkap gaya kepemimpinan Enzo Maresca.
Yakni perintah mendetail dalam setiap gerakan para pemain.
"Ini baru dua hari tapi kalian bisa lihat detail yang dia ingin kami lakukan, betapa pentingnya setiap gerakan dan sentuhan."
"Jadi sejauh ini kami fokus pada bola," ujarnya via Chelsea FC.
Lebih lanjut, Tosin Adarabioyo juga bangga kepada rekan-rekan barunya.
"Timnya nanti akan menjadi sangat hebat. Semuanya paham teknis dan bagus dengan bola," tambahnya.
Dalam cuplikan video latihan, aksi bek berpostur 196 cm itu juga menyita perhatian.
Ketika ada bleep test challenge atau tantangan lari, tampak Tosin Adarabioyo menyemangati kedua rekannya.
Yakni Ben Chilwell dan Malo Gusto saat lari dari satu titik ke titik lainnya.
"Ayo kamu bisa, jangan bilang tidak bisa," ujarnya menyemangati Ben Chilwell.
Saat Malo Gusto berlari, Tosin Adarabioyo juga terdengar meneriakkan nama rekan barunya itu.
Kualitas Tosin Adarabioyo bagaikan seorang kapten yang memberi semangat teman-temannya.
(TribunTernate.com/ Ifa Nabila)