TRIBUNTERNATE.COM, WEDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Tengah, Maluku Utara menggelar rembuk stunting di aula kantor Bupati, Selasa (10/9/2024)
Amatan Tribun Ternate.Com, yang hadir pada giat tersebut PJ sekertaris Daerah, Moh Fitri Ali, Kapolres Halmahera Tengah, Dandim 1512 Weda dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Halmahera Tengah
PJ Bupati Halmahera Tengah, Bahari Sudirman dalam sambutannya menyampaikan, masalah Stunting termasuk urusan kesehatan yang essensial, dan berdampak jangka panjang bagi generasi masa depan negara dan Daerah.
Maka untuk penanganannya, menurut Bahri juga perlu melibatkan banyak pihak dan aspek secara berkelanjutan.
Baca juga: APBD Pokok Halmahera Selatan Maluku Utara 2025 Dirancang Rp2,8 Triliun Lebih
"Penanganan stunting perlu melibatkan banyak pihak dan aspek secara berkelanjutan," ungkapnya
Lanjutnya, stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, namun berkaitan dengan perkembangan otak yang kurang maksimal yang menyebabkan kemampuan mental dan belajar dibawah rata-rata.
"Jadi Stunting tidak hanya mengenai pertumbuhan anak yang terhambat, bisa berakibat pada prestasi sekolah yang buruk," katanya
Baca juga: Enam Daerah di Maluku Utara Belum Ajukan SK Pelantikan DPRD Periode 2024 - 2029
Bahri menjelaskan, anak stunting memiliki risiko lebih tinggi menderita penyakit kronis dimasa dewasanya.
Bahkan, stunting dan Kekurangan Gizi pada Balita berkontribusi pada berkurangnya 2 sampai 3 persen Produk Domestik Bruto setiap tahunnya.
"Penanganan stunting di Halmahera Tengah tanggungjawab bersama," tandasnya. (*)