TRIBUNTERNATE.COM, BACAN - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, dilaporkan baru mencapai Rp150 miliar atau sekitar 80 persen.
Capaian jumlah PAD tersebut, terhitung dari Januari hingga September 2024. Jumlah ini, disebut masih jauh dari target yang ditetapkan, yakni Rp200 miliar.
Merespons hal ini, Ketua Komisi II DPRD Halmahera Selatan, Gufran Mahmud, meminta semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) penghasil PAD, berpacu di sisa tahun 2024 agar bisa memenuhi target.
Baca juga: Gandeng RSUD, Lapas Tobelo Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Peringati Hari Kesehatan Nasional
Jika tidak, menurut dia, akan berdampak pada penyusunan Anggran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025.
"Sekarang kan sisa waktu satu bulan lebih, artinya OPD-OPD penghasil PAD harus berpacu. Minimal realisasi bisa diangka 90 persen," ujar Gufran, Selasa (12/11/2024).
Gufran menyebut, sejauh ini realisasi PAD dari tahun ke tahun, belum mencapai 100 persen.
Misalnya pada tahun 2023 lalu, realisasi hanya sekitar 90 persen lebih.
"Sehingga kita berharap OPD-OPD penghasil itu kerja keras. Karena ini sudah November, sebentar lagi Desember," imbuhnya.
Baca juga: Divonis 3 Bulan Kasus Politik Uang, Kabid di Ditransker Halmahera Selatan Tak Dipenjara
Meski begitu, Politikus Partai Golkar ini meyakini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan masih bisa mendongkrak PAD di sisa waktu yang ada.
Karena menurut dia, masih ada proyek dengan nilai anggaran besar yang dapat dipungut pajaknya.
"Proyek-proyek itu kan dipungut pajak bangunan dan lain-lain. Kemudia galian C di sini kan banyak, jadi bisa sampai diangka puluhan miliar kalau pemerintah upayakan untuk dipungut," tandasnya. (*)