TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Berikut beberapa fakta ASN asal Ternate telat berkantor di Sofifi sejak Senin (25/11/2024) kemarin.
Sudah dua hari ini antrean panjang terlihat di Pelabuhan Semut, Kelurahan Mangga Dua, Kota Ternate, Maluku Utara.
Tidak hanya ASN yang mendominasi antrean tersebut, warga lainnya juga terlihat padat mengantre di sana sejak pagi.
Baca juga: Sehari Jelang Pungut Hitung, Ketua FPMK Halmahera Timur Minta Masyarakat Hindari Isu SARA
Antrean panjang menunggu kepastian berangkat tersebut masih terlihat hingga Selasa (26/11/2024) hari ini.
Kelangkaan BBM
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunTernate.com, fenomena antrean panjang tersebut karena kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah.
Alhasil tidak banyak speedboat yang beroperasi membuat penumpang membludak, dan ASN terlambat berkantor di Sofifi.
Minim Informasi, Penumpang Terlantar
Antrean calon penumpang yang terlihat memadati area loket sejak pagi menunggu kepastian berangkat, terlantar hingga siang.
Kondisi tersebut memicu ketegangan antara petugas loket dan penumpang yang kecewa.
Para calon penumpang ini kecewa karena minimnya informasi serta solusi dari pihak terkait.
Salah seorang calon penumpang, Fahrul Amat, mengungkapkan kekesalannya ketika ditemui TribunTernate.com pada Senin (26/11/2024).
“Kelangkaan minyak tanah membuat banyak speedboat tidak bisa beroperasi. Kami, pegawai yang harus ke Sofifi setiap hari, jadi terlantar. Belum ada kejelasan dari Dinas Perhubungan atau pemerintah,” ujarnya.
Banyak ASN Terlambat Berkantor
Kelangkaan BBM yang menghambat speedboat beroperasi ini juga menghambat para pegawai yang akan berkantor di Sofifi.
Seperti yang diketahui, banyak dari ASN Pemprov Maluku Utara menempuh perjalanan pergi-pulang rute Ternate - Sofifi setiap harinya.
Selain itu, kelangkaan BBM tersebut juga berdampak pada pegawai yang akan menghadiri kegiatan di Sofifi, seperti upacara Hari Ulang Tahun PGRI yang berlangsung Senin kemarin.
“Speedboatnya ada, tapi BBM-nya tidak ada. Bagaimana kami bisa sampai ke Sofifi tepat waktu? Kami meminta pemerintah segera turun tangan dan memastikan kelangkaan ini tidak terulang,” tambah Fahrul.