TRIBUNTERNATE.COM - Jumat (29/11/2024), Aliansi Masyarakat Maluku Utara menggelar aksi.
Mereka mendatangi Bawaslu dan KPU Malut.
Massa aksi menyebut adanya dugaan kecurangan dalam Pilkada 2024.
Massa berkumpul kemudian melakukan long march.
Untuk menjamin keamanan, Polres Ternate dan Polda Malut mengawal ketat aksi tersebut.
Berikut sejumlah fakta Kantor Bawaslu dan KPU Malut digeruduk:
1. Bakar ban bekas
Setiap sampai di depan kantor penyelenggara, massa melakukan orasi sembari membakar ban bekas.
Massa aksi mendesak KPU Maluku Utara untuk mengusut dugaan kecurangan Pilkada 2024.
Yang mana mempersoalkan sejumlah temuan di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Itu disampaikan juru bicara (Jubir) Aliansi Masyarakat Maluku Utara Alan Ilyas, saat berada di kantor KPU Maluku Utara.
2. 6 Tuntutan Aliansi Masyarakat Maluku Utara:
1. Adanya surat suara tercoblos sebelum pemungutan suara.
2. Praktik money politik.
Baca juga: Menuju Indonesia Emas 2045, Pendidikan hingga Sosial Budaya Jadi Program Utama DWP MorotaiĀ
Baca juga: Profil Muhammad Sinen, Motoris Hingga Wakil Wali Kota 2 Periode, Kini Unggul Pilkada Tidore 2024
3. Dugaan manipulasi suara di beberapa TPS.
4. Meminta KPU Provinsi Maluku Utara mengusut dugaan kecurangan di tingkat TPS.
5. Mendesak Bawaslu mendiskualifikasi pasangan calon yang terlibat money politik.
6. Mendesak pihak terkait menindak tegas pelanggaran sesuai hukum.
"Kami akan terus berjuang dan tidak akan pulang, jika tuntutan ini tidak dijalankan, "tegasnya.
3. Terjadi insiden saling dorong
Aksi ini sempat memanas karena ada insiden saling dorong, antara massa dengan Kepolisian.
Meski begitu tidak ada satu massa aksi yang ditangkap, massa pun bukarkan dengan tertib.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com denganĀ judul BREAKING NEWS: Kantor Bawaslu dan KPU di Geruduk, Nilai Ada Kecurangan di Pilkada Maluku Utara 2024.