Bassam - Helmi dianggap mampu mengonsolidasi tokoh dan elite partai politik (Parpol) yang punya pengaruh besar di masyarakat menengah ke atas maupun ke bawah.
Selama menjadi Wakil Bupati Halsel hingga menjadi Bupati Halsel sepeninggal Usman Sidik, Bassam Kasuba dianggap telah banyak melakukan investasi sosial.
Begitula Helmi Umar Muchsin yang sempat tiga periode duduk di DPRD Maluku Utara.
Mantan politisi PAN yang kemudian pindah ke Nasdem juga dianggap punya investasi sosial yang masih diingat masyarakat Halsel.
2. Pengelolaan Birokrasi
Aturan kepala daerah cuti di luar tanggungan negara selama masa kampanye, tidak berpengaruh terhadap Bassam Kasuba selaku Bupati Halmahera Selatan defenitif dalam konsolidasi birokrasi.
Dia akan kembali sebagai bupati seusai pilkada, maka tidak sedikit birokrat cenderung memilihnya.
Sekarang ini sistemnya hanya cuti, bukan mengundurkan diri. Itulah keuntungan petahana.
Jadi kalau mengelola birokrasi secara baik, pasti keuntungannya besar dan ini terjadi di banyak kabupaten/kota di Indonesia yang umumnya incumbent menang.
3. Kekuatan Finansial
Paslon Bassam - Helmi dinilai memiliki kekuatan finansial yang kuat.
Ini karena Hasan Ali Bassam Kasuba Bassam di-incumbent, bukan paslon yang lain.
Sebab untuk menggerakkan mesin partai hingga mobilisasi relawan, butuh dana yang tak sedikit. Itu adalah cost politik.
Ketiga faktor inilah yang dianggap menjadi poin penting keunggulan pasangan Bassam Kasuba dan Helmi Muchsin.
Ruang Gugatan
Saiful Ahmad yang meraih gelar doktornya dari Universitas Indonesia itu menilai, komposisi empat paslon di Pilkada Halmahera Selatan ini sebenarnya agak berimbang secara personal.
Ia pun mencontohkan Rusihan Jafar yang merupakan mantan anggota DPRD Maluku Utara dua periode.
Sedangkan Bahrain Kasuba adalah mantan Bupati Halmahera Selatan satu periode.