3. Bersifat eksplosif dan efusif
Dilansir dari Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi, gunung dengan ketinggian 1.087 mdpl ini memiliki kawah aktif Malupang-Warirang.
Usia Gunung Dukono terbilang masih muda dan lebih aktif di antara gunung api lainnya.
Berdasarkan pantauan sejak 1550, karakteristik erupsi gunung api ini bersifat eksplosif dan efusif yang menghasilkan abu, lontaran batu pijar, aliran piroklastika (awan panas), dan aliran lava.
Erupsi efusif Gunung Dukono bertipe Stromboli–Vulkano berskala kecil sampai menengah.
Baca juga: Unggul Telak, Ini Perolehan Suara Cagub Maluku Utara Sherly - Sarbin di 10 Kabupaten Kota
Baca juga: Kalah dari Lazio, Napoli Lengser dari Puncak Klasemen Liga Italia
Potensi bahaya primernya adalah awan panas, jatuhan piroklastika (lontaran batu dan abu vulkanik), gas beracun, dan aliran lava.
Lalu, bahaya sekundernya adalah aliran lahar.
Dari potensi bahaya erupsi, Gunung Dukono dibagi menjadi tiga kawasan rawan bencana gunung api, yaitu Kawasan Rawan Bencana III, II, dan I.(*)
Artikel ini telah tayang di TribunTernate.com dengan judul BREAKING NEWS: Gunung Dukono di Halmahera Utara Erupsi Lagi, Muntahkan Abu Vulkanik 3.800 Meter.