TRIBUNTERNATE.COM - Calon Gubernur Maluku Utara terpilih, Sherly Tjoanda, menyempatkan diri untuk bertemu Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.
Sherly Tjoanda berkunjung ke kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan dengan Sakti Wahyu Trenggono, Sherly Tjoanda membahas berbagai hal.
Baca juga: Pertemuan Sherly Tjoanda dan Airlangga Hartarto, Sofifi Tetap Jadi Fokus Cagub Maluku Utara
Baca juga: Warga Sofifi Siap-siap Bakal Ada Banyak Kafe, Sherly Tjoanda Disarankan Bangun Tempat Nongkrong
Sakti Wahyu Trenggono menawarkan program unggulan 'Desa Nelayan' untuk warga Maluku Utara, khususnya bagi warga yang tinggal di pesisir.
Selain itu, pihak kementerian juga akan memberikan bantuan alat tangkap ikan untuk para nelayan.
"Dari pertemuan bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Bpk @swtrenggono, kami banyak mendiskusikan hal. Termasuk penawaran Program unggulan "Desa Nelayan" Dari Pak Menteri."
"Selain itu ada juga bantuan Alat Tangkap untuk Maluku Utara. Terima kasih banyak, Bapak Menteri. Atas dukungan, ilmu, masukan, serta bantuannya." tulis Sherly Tjoanda dalam unggahan Instagram.
Sherly Tjoanda Bertemu Airlangga Hartarto
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan antara calon Gubernur Maluku Utara terpilih, Sherly Tjoanda dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto?
Pada awal pekan ini, Sherly Tjoanda menyempatkan diri untuk bertemu Airlangga Hartarto.
Tepatnya di Kantor Kemenko Perekonomian yang terletak di Jakarta Pusat pada Senin, 16 Desember 2024.
Istri mendiang Benny Laos itu mendiskusikan banyak hal dengan Airlangga Hartarto.
Namun, poin paling penting dalam pembahasan itu adalah PSN atau Proyek Strategis Nasional di Maluku Utara.
Kemudian tak lupa juga Sherly Tjoanda membahas soal rencana pembangunan ibu kota provinsi, yakni Kota Sofifi.
"Pertemuan antara Ibu Sherly Laos @s_tjo bersama Menko Perekonomian, Bapak Airlangga Hartarto @airlanggahartarto_official, berjalan hangat.
Banyak diskusi, ide, dan gagasan yang bergulir, tentu saja semua untuk pembangunan Maluku Utara agar lebih baik lagi kedepannya.
Terima kasih pak Menko Perekonomian yang sangat mendukung pembangunan Maluku Utara," demikian bunyi caption dalam video pertemuan dua pejabat publik tersebut.
Diskusi dengan Zainal A Paliwang
Warga, Sofifi, Maluku Utara, khususnya kaum muda, jangan kaget jika nanti semakin banyak kafe bertebaran.
Pasalnya, calon Gubernur Maluku Utara terpilih, Sherly Tjoanda, diberi saran untuk membangun banyak tempat nongkrong untuk anak muda di Sofifi sebagai ibu kota provinsi.
Saran tersebut disampaikan oleh Gubernur Kalimantan Utara, Zainal A Paliwang.
Baru-baru ini, Sherly Tjoanda memang bertemu Zainal A Paliwang untuk meminta saran politik.
Di antaranya soal tips untuk menguatkan ibu kota provinsi, di mana Zainal A Paliwang berhasil dalam membangun Tanjung Selor.
Kini, Sherly Tjoanda ingin berhasil juga dalam membangun Sofifi jika menjabat gubernur nantinya.
Salah satu syarat yang disarankan oleh Zainal A Paliwang adalah Sherly Tjoanda harus bertempat tinggal di Sofifi.
Dalam pertemuan itu, Zainal A Paliwang membagi beberapa tips untuk bertahap memajukan daerah.
"Yang pertama adalah kita bisa mengakomodasi ASN dulu, kita siapkan mereka fasilitas perumahan, misalnya."
"Penyiapan hotel pastinya, sebagai tempat tamu-tamu yang akan berkunjung," jelasnya.
Lebih lanjut, Sherly Tjoanda diharapkan bisa bertempat tinggal di Sofifi.
Adapun istri mendiang Benny Laos itu tercatat sebagai warga Ternate.
"Seperti di Maluku Utara, yang mana ibu kotanya Sofifi, harus nanti Bu Sherly berdomisili di Sofifi, harus berdomisili di sana."
"Kemudian buat tempat kumpulnya anak-anak muda, dibuat di situ kafe-kafe, sehingga ada tempat hiburan di sana," tambah Zainal A Paliwang.
Sherly Tjoanda Ditekan
herly Tjoanda langsung menghadapi tekanan besar setelah kehilangan sang suami, Benny Laos.
Bagaimana tidak, setelah meninggalnya Benny Laos dalam kebakaran speedboat di pertengahan Oktober 2024 lalu, Sherly Tjoanda sudah harus membuat keputusan besar.
Pasalnya, sudah menjadi aturan dari KPU untuk hanya memberi waktu tujuh hari mencari pengganti Benny Laos.
Momen itu terjadi tepat sehari setelah insiden nahas kebakaran kapal yang ditumpangi Benny Laos dan timnya.
Sehari setelah kecelakaan tanggal 12 Oktober 2024 itu, Sherly Tjoanda yang masih berduka sudah harus memberi keputusan besar sebagai calon Gubernur Maluku Utara.
"Belum (di rumah sakit), saya masih di Bobong. Jadi kejadiannya di Bobong. Bobong itu Taliabu, salah satu kabupaten di Maluku Utara, tanggal 12 Oktober kejadiannya."
"Kemudian besok paginya tangal 13 pagi saya masih ada di Bobong karena menunggu helikopter mengevakuasi saya, karena di Bobong itu tidak ada lapangan terbang."
"Dan waktu itu Pak Alimin, Ketua Partai Gelora (Malut), datang ke saya dan bertanya, karena KPU itu hanya memberikan waktu tujuh hari sejak kejadian, dan harus ada penggantinya segera."
"Kalau tidak, waktu itu kita (nomor urut) 04 akan didikualifikasi. Sehingga mereka tanggal 12 malam katanya berembug dan hasil rembugan dan hasil WhatsApp dari masyarakat mintanya saya menggantikan Bapak."
"Tanggal 13, Pak Alimin Ketua Gelora Maluku Utara datang bertemu saya menanyakan apakah saya mau menggantikan almarhum, kemudian saya bilang saya itu tidak mengerti politik, dan saya seorang perempuan," jelasnya dalam sebuah wawancara.
Saat sudah diterbangkan ke Jakarta, Sherly Tjoanda masih ditekan dengan tuntutan memberi jawaban kesiapan menggantikan Benny Laos.
Namun, yang paling dinantikan Sherly Tjoanda adalah restu dari ketiga anaknya, meski masyarakat sudah setuju.
Yakni Edbert Laos, Edelyn Laos, dan Edrick Laos, yang akhirnya mendukung sang ibu untuk menggantikan ayahnya.
"Karena anak-anak menyetujui, akhirnya saya menjawab kesiapan saya, kalau enggak salah tiga hari setelah kejadian," kenangnya.
(TribunTernate.com/Ifa Nabila)