Jadi mau tidak mau, dengan usia yang tergolong lansia ini, ia tetap melakoni profesi sebagai tukang besi dengan alat seadanya.
"Yah mau gimana lagi, tidak bikin tidak merokok (makan), satu hari cuman satu, kadang belum ada (pelanggan)."
"Jadi alat masih seadanya, dulu itu masih manual, sekarang pakai blower untuk hidupkan api bakar besi, ada juga gerinda, "ucapnya.
Meski begitu, sehari ia mampu meraup keuntungan Rp 250 hingga Rp 300 ribu.
Baca juga: Masuk 10 Destinasi Prioritas Nasional, Warga Morotai Diminta Ciptakan Destinasi Wisata Bersih
Dengan penghasil ini, Aswad mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga Perguruan Tinggi (PT).
"Cuman ini saja yang saya bisa kerjakan. Tapi Alhamdulillah, dengan pekerjaan ini, saya mampu sekolahkan 8 anak-anak saya."
"Dan Alhamdulillah juga, 4 anak saya sarjana, "pungkasnya. (*)