Pemprov Malut

Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Seksual pada Anak di Hari Kartini, Sherly Laos: Ini Tanggung Jawab

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HARI KARTINI - Kolase dari foto Gubernur Maluku Utara Sherly Laos bersama beberapa siswi SD Negeri 4 Kota Ternate. Foto diunduh dari instagram @s_tjo, Selasa (22/4/2025). Sherly Laos dan tim beri sosialisasi pencegahan kekerasan dan pelecehan seksual di sekolah, sebagai peringatan Hari Kartini, Senin (21/4/2025).

Sosialisasi Pencegahan Kekerasan & Pelecehan Seksual pada Anak

Hari ini, kami hadir di SD Negeri 4 bukan hanya sebagai pemerintah,
tapi sebagai orang tua—yang ingin memastikan bahwa setiap anak di Maluku Utara tumbuh dalam ruang yang aman, cerdas, dan terlindungi.

Karena kita tahu, sebagai orang tua, guru, bahkan pemerintah—kita tidak bisa mendampingi anak-anak 24 jam penuh. Tapi kita bisa membekali mereka dengan pengetahuan.
Pengetahuan tentang apa itu pelecehan, bagaimana cara melindungi diri, kepada siapa harus melapor, dan apa saja hak mereka yang dijamin oleh Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Ini bukan sekadar program. Ini adalah tanggung jawab moral dan sosial kita bersama.
Membangun ruang aman bagi anak, berarti membangun pondasi bagi masa depan Maluku Utara.

“Perempuan yang berdaya akan melahirkan generasi yang terlindungi. Dan anak-anak yang tumbuh dalam ruang aman, akan membentuk bangsa yang kuat dan beradab.”
—Dalam semangat Kartini, kita berjuang hari ini.

Selamat Hari Kartini.
Mari terus bergerak—untuk perempuan yang berdaya, dan anak-anak yang terlindungi. Dikutip pada Selasa (22/4/2025).

Sherly Laos Kecam Kasus Rudapaksa Siswi SMP di Halsel

HUKUM: Gubernur Maluku Utara Sherly Laos saat diwawancarai sejumlah awak media, Senin (21/4/2025). Ia menyikapi kasus rudupaksa di Halmahera Selatan (Tribunternate.com/Sansul Sardi)

Gubernur Maluku Utara Sherly Laos memberikan tanggapan soal kasus rudapaksa seorang siswi SMP di Halmahera Selatan.

Sherly Laos mengecam tindakan tersebut, dan menegaskan bahwa siapapun yang terlibat harus dihukum seberat-beratnya.

Selain itu dirinya juga mengaku sangat prihatin, karena kejadian tersebut telah mencoreng dunia pendidikan dan kemanusiaan.

Sherly Laos terpukul, korban yang masih di bawah umur ini seharusnya dilindungi dan diberi ruang untuk tumbuh di lingkungan yang aman.

"Saya sangat sedih dan terpukul mendengar kabar ini. Korbannya adalah anak di usia sekolah yang seharusnya dilindungi dan diberi ruang untuk tumbuh dalam lingkungan yang aman, "ujar Sherly Laos kepada awak media, Senin (21/4/2025).

Sherly Laos dengan tegas mengatakan bahwa siapapun yang terlibat dalam kejadian tersebut harus dihukum seberat-beratnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Saya mendorong agar proses hukum berjalan maksimal, semua pelaku harus ditangkap dan dihukum setimpal."

"Namun tentu kita tetap menjunjung asas praduga tak bersalah dalam prosesnya, "pinta Sherly Laos.

Meski belum menerima data resmi atau informasi yang akurat, terdapat kabar bahwa salah satu terduga pelaku merupakan oknum guru.

Halaman
123

Berita Terkini