TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE-- RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara buka suara soal tudingan liar yang menyebut layanan kemoterapi tidak berjalan dan pasien masih dibebani biaya obat.

Menanggapi isu tersebut, Dewan Pengawas (Dewas) dan manajemen RSUD Chasan Boesoirie menggelar rapat kerja rutin.

“Tudingan soal kemoterapi tidak benar. Layanan masih aktif dan berjalan normal,” tegas Dewan Pengawas RSUD Chasan Boesoirie, Samsuddin A Kadir.

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 5 SD/MI Kurikulum Merdeka Halaman 129, Bab 5: Ayo Berlatih, Bagian B

Soal pembelian obat di luar rumah sakit, menurutnya, sudah tidak berlaku sejak Januari 2024.

“Dulu sempat ada masalah karena utang vendor, jadi pengadaan terganggu. Tapi itu masalah lama, sekarang sudah selesai. Obat gratis,” jelasnya.

Samsuddin memastikan, setelah pengecekan langsung ke lapangan, semua layanan berjalan normal.

“Ini rapat rutin, tapi sekaligus kami pastikan tudingan dari luar itu tidak berdasar,” katanya.

Rapat ini juga dihadiri Direktur RRSUD Chasan Boesoirie dr. Alwiah Assagaf, M.Kes, serta jajaran manajemen rumah sakit.

Pelayanan Kemoterapi RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara

RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara kembali melayani pasien kemoterapi.

Pelayanan kemoterapi RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara dibuka sejak 6 November 2024.

Sebelumnya, pelayanan kemoterapi sempat diberhentikan sementara karena alat campur obat mengalami kerusakan.

Namun, masalah tersebut dapat teratasi pihak RSUD Chasan Boesoirie hingga pelayanan kembali dibuka.

Amatan Tribunternate.com, pelayanan pasien kemoterapi di RSUD Chasan Boesoirie berlangsung sesuai SOP dan nyaman bagi pasien.

Salah satu keluarga pasien kemoterapi bernama, Jido, mengungkapkan pelayanan yang diberikan oleh perawat terhadap istrinya cukup bagus.

Bahkan, menurut Jido, perkembangan istrinya semakin membaik usai menjalani kemoterapi di RSUD Chasan Boesoirie.