Menurut Gus Ulil, Ibrahim meninggal karena sakit stroke.
“Kena stroke,” tuturnya.
Adapun Ibrahim juga dikenal sebagai pengacara.
Ia bekerja pada firma hukum Assegaf Hamzah & Partners.
Ibrahim merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Melbourne, Australia.
Sosok Pengacara yang Low Profile
Ibrahim Sjarief Assegaf dikenal sebagai seorang pengacara yang memiliki reputasi kuat di bidang hukum korporasi, perbankan, restrukturisasi, dan kepailitan. Ia merupakan mitra di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners, salah satu firma hukum terkemuka di Indonesia.
Selain itu, ia juga menjabat sebagai direktur di PT Justika Siar Public (Hukumonline), sebuah perusahaan yang menyediakan layanan hukum berbasis teknologi.
Di tengah kesibukannya sebagai profesional hukum, Ibrahim dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan tidak suka menjadi pusat perhatian.
“Dia itu nggak mau di posting, nggak mau muncul. Jadi aku selalu nanya boleh nggak posting ini, jadi harus posting itu di saat tertentu saja,” ujar Najwa sambil tertawa dalam sebuah podcast.
“Jadi ya sudah lah mungkin karena itu orang bertanya-tanya,” lanjutnya.
Latar Belakang Pendidikan
Ibrahim lahir di Surakarta (Solo) pada tahun 1977.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Setelah itu, ia menjadi rekan peneliti tamu di Program Studi Hukum Asia Timur Harvard Law School pada 2002 hingga 2003.
Pendidikan lanjutannya ia tempuh di University of Melbourne, Australia, dengan gelar Master of Laws (LLM) pada tahun 2009.
Studi tersebut ia jalani berkat beasiswa dari Australian Development Scholarship.