TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Ustadz Mujais Walanda, salah seorang tokoh agama di Kota Ternate, mengajak masyarakat Maluku Utara untuk selalu menjaga toleransi sesama jelang Idul Adha 1447 Hijriah atau 2025 Masehi.
Ustadz yang juga Sekretaris Kesbangpol Kota Ternate ini mengajak masyarakat untuk menjaga semangat kebersamaan dan memperkuat nilai-nilai toleransi.
"Menyambut hari raya Idul Adha ini kepada seluruh warga Kota Ternate, khususnya muslimin dan muslimat di Maluku Utara untuk selalu jaga kebersamaan, "katanya, Selasa (20/5/2025).
Berikut ajakan Ustadz Mujais Walanda untuk ciptakan kondisi Kamtibmas jelang Idul Adha 2025:
Baca juga: Berapa Anak Najwa Shihab, Suami Sang Jurnalis Ibrahim Sjarief Assegaf Baru Saja Meninggal Dunia
1. Menjaga Kerukunan: masyarakat diimbau untuk terus mengimplementasikan nilai-nilai kerukunan, baik kerukunan internal umat beragama, antar umat beragama, maupun kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah, sebagai fondasi kehidupan sosial yang kokoh.
2. Mewujudkan Lingkungan Kondusif: Pentingnya menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk menunjang keberlangsungan pembangunan, khususnya dalam aspek mental dan spiritual masyarakat.
3. Menumbuhkan Semangat Persatuan: Dengan mengangkat semboyan kearifan lokal “Marimoi Ngone Futuru” (bersatu kita teguh), masyarakat diajak mempererat tali persaudaraan demi menjaga keutuhan dan keharmonisan Kota Ternate.
Baca juga: Halmahera Selatan Tak Ada Preman Berkedok Jukir dan Ormas, Kapolres: Hanya yang Mabuk-mabuk
4. Menghindari Miras dan Narkoba: Khusus kepada generasi muda, dihimbau untuk menjauhi minuman keras dan narkoba. Zat-zat terlarang tersebut dapat merusak organ tubuh dan menghancurkan masa depan pribadi maupun bangsa.
"Melalui momentum Idul Adha yang penuh nilai pengorbanan dan solidaritas, mari kita jadikan perayaan ini sebagai sarana mempererat silaturahmi dan membangun Kota Ternate yang damai, sejuk dan berkeadaban."
"Dengan himbauan ini semoga membawa manfaat dan menjadi pengingat bersama untuk terus menjaga nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat, "pungkansya. (*)