Dirinya berharap, siswa baru ini bisa melanjutkan tradisi prestasi SMAN 1 Ternate, baik dalam ajang akademik maupun non-akademik, di tingkat provinsi hingga nasional.
Terkait dinamika dalam rapat bersama Wakil Gubernur, Mustamin mengonfirmasi bahwa pembahasan menyangkut kekurangan kuota di beberapa sekolah lain seperti SMAN 5 dan SMK 2 Ternate.
Baca juga: Nomor Siluman Catut Nama Plt Kepala BKD Maluku Utara Zulkifli Bian: Jangan Percaya, Itu Bukan Saya
"Berbeda dengan SMK yang bisa menerima siswa dari wilayah mana saja, SMA mengikuti sistem zonasi. Kecuali jika siswa berpindah domisili secara sah, maka bisa masuk jalur khusus, "jelasnya.
Ia menegaskan bahwa peraturan zonasi harus dihormati agar pemerataan pendidikan bisa terwujud.
"Ke depan kami berharap sistem ini bisa terus disempurnakan dan disosialisasikan dengan lebih baik, agar proses seleksi berjalan adil, terbuka dan memberi kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh peserta didik, "tutup Mustamin. (*)