KPAI Kritisi Lemahnya Pengawasan Menu Program MBG di Ternate

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KESEHATAN: Salah satu siswa SMK Negeri 5 Kota Ternate yang dirawat di RSUD Chasan Boisoirie Maluku Utara, Senin (28/7/2025). Di mana ia dirawat usai menyantap menu MBG di sekolahnya belum lama ini

TRIBUNTERNATE.COM, TERNATE - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti lemahnya pengawasan dalam pelaksanaan program makanan bergizi gratis (MBG) di Kota Ternate, Maluku Utara.

Hal tersebut menyusul kasus dugaan keracunan yang dialami 17 siswa/i SMK Negeri 5 Ternate pada Selasa (22/7/2025) kemarin.

Komisioner KPAI, Dian Sasmita, menyayangkan kurangnya kesiapan teknis dalam menjalankan program nasional tersebut, termasuk minimnya pelatihan bagi petugas penjamah makanan.

"Penerima manfaat MBG adalah anak-anak, jadi harus ada kehati-hatian sejak perencanaan, pelatihan petugas hingga pengawasan distribusi, "ujar Dian saat kunjungan kerja ke Kantor Ombudsman Maluku Utara, Senin (28/7/2025).

Baca juga: SPPG Buka Suara Soal Sejumlah Siswa SMKN 5 Ternate Sakit Perut Usai Santap Makanan Program MBG

Dian mengungkapkan bahwa dari 10 dapur umum penyedia makanan MBG di Kota Ternate, hanya satu yang memiliki petugas bersertifikat higiene sanitasi pangan (HSP).

KESEHATAN: Salah satu siswa SMK Negeri 5 Kota Ternate yang dirawat di RSUD Chasan Boisoirie Maluku Utara, Senin (28/7/2025). Di mana ia dirawat usai menyantap menu MBG di sekolahnya belum lama ini (Tribunternate.com/M Julfikram Suhadi)

Padahal sertifikasi ini merupakan syarat utama dalam pelaksanaan program.

Ia juga menyesalkan lambannya respons pemerintah setelah insiden keracunan terjadi.

"Seharusnya sejak awal sudah ada pengawasan dan penegakan standar. Ini menyangkut kesehatan anak-anak, "tegasnya.

Pihaknya berkomitmen menindaklanjuti kasus ini ke tingkat nasional, agar pelaksanaan MBG di berbagai daerah berjalan sesuai standar dan tidak membahayakan peserta didik.

Sementara itu Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Yayasan Ad-Dhuha, Amar Sidik, membenarkan baru 1 dari 10 dapur MBG di Kota Ternate yang memiliki petugas bersertifikasi HSP, yakni dapur Resto K62.

Sembilan dapur lainnya termasuk yang dikelola yayasannya masih menunggu pelatihan dari Badan Bergizi Nasional (BGN), yang dijadwalkan dilakukan bersama Dinas Kesehatan Kota Ternate.

"Relawan kami belum bersertifikat karena masih menunggu pelatihan dari pusat. Harapannya bisa dipercepat, "kata Amar, Sabtu (26/7/2025) lalu.

Baca juga: 9 dari 10 Dapur MBG di Ternate Belum Miliki Penjamah Makanan Bersertifikat Pelatihan

Dari 17 siswa terdampak, 3 dirawat di RSUD Chasan Boesoirie Maluku Utara, 1 di RS Prima dan sisanya menjalani perawatan di rumah.

Hingga saat ini penyebab pasti masih dalam investigasi Dinas Kesehatan Kota Ternate bersama SPPG dan BGN.

Sampel darah telah diambil untuk uji laboratorium, namun hasilnya belum diumumkan. (*)

Berita Terkini