Pemkab Halmahera Timur

Ini Alasan Ketua PGRI Halmahera Timur Dukung Program Sekolah Rakyat

Penulis: Amri Bessy
Editor: Sitti Muthmainnah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENDIDIKAN - Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Halmahera Timur, Maluku Utara, Muhammad Zulfriyadi menyatakan mendukung penuh pembagunan Sekolah Rakyat, Kamis (31/7/2025)

TRIBUNTERNATE.COM,MABA- Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Halmahera Timur, Muhammad Zulfriyadi, menyambut baik rencana pembentukan Sekolah Rakyat di Provinsi Maluku Utara.

Menurut Muhammad Zulfriyadi, inisiatif ini merupakan langkah strategis yang sejalan dengan semangat pemerataan akses pendidikan.

Terutama bagi masyarakat di wilayah yang belum sepenuhnya terjangkau layanan pendidikan formal, termasuk Halmahera Timur.

Baca juga: 800 Kantong Cap Tikus Digagalkan Polsek Jailolo Saat Hendak Dikirim ke Ternate

"Pembentukan Sekolah Rakyat diyakini akan memberikan dampak positif yang besar, baik dari sisi sosial maupun ekonomi,"ucapnya, Kamis (31/7/2025).

Dari sisi sosial, lanjut Muhammad Zulfriyadi, keberadaan Sekolah Rakyat menjadi jembatan penting dalam menciptakan keadilan pendidikan bagi anak-anak, dari keluarga tidak mampu atau yang tinggal di daerah terpencil.

Zulfriyadi mengatakan, sekolah ini menjadi ruang inklusif bagi mereka yang sebelumnya terpinggirkan dari sistem pendidikan formal, sekaligus memperkuat semangat gotong royong dan kepedulian masyarakat terhadap dunia pendidikan.

Lebih jauh lagi, Sekolah Rakyat juga menjadi wadah pelestarian nilai-nilai budaya lokal, karena pembelajaran yang diterapkan umumnya lebih fleksibel dan dekat dengan kehidupan masyarakat setempat.

Melihat dari sisi ekonomi, bagi Muhammad Zulfriyadi, pendidikan yang lebih merata dan mudah diakses tentu akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah.

"Anak-anak yang mendapatkan pendidikan akan memiliki peluang lebih besar berkontribusi secara produktif dalam pembangunan daerah."

"Selain itu, keterlibatan tenaga pendidik lokal, baik formal maupun non formal, akan membuka lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi mikro di wilayah sekitar sekolah," ujarnya.

Ia mengatakan, pembentukan Sekolah Rakyat di Halmahera Timur memiliki kendala utama yakni keterbatasan infrastruktur, terutama di pedalaman dan pesisir yang sulit dijangkau.

Sebab kondisi geografis yang menantang, menjadi hambatan tersendiri dalam pembangunan fasilitas pendidikan dan mobilitas guru.

Kemudian ketersediaan tenaga pendidik yang kompeten dan bersedia mengabdi di daerah terpencil, masih menjadi persoalan yang perlu mendapat perhatian serius.

Seraya menambahkan, dari aspek pendanaan dan keberlanjutan program juga perlu direncanakan secara matang.

"Dukungan dari pemerintah daerah komunitas lokal, serta mitra pembangunan, ini  menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program. Perlu pendekatan sosial yang tepat agar Sekolah Rakyat dapat diterima dengan baik oleh masyarakat, serta tidak dipandang sebagai bentuk pendidikan kelas dua yang kurang bernilai dibanding sekolah formal," ungkapnya.

Baca juga: Temuan Ulat pada Menu MBG Siswa MTs Negeri 1 Ternate, Nurhafni: Kontaminasi Lingkungan Sekitar

Mendukung hal tersebut, Muhammad Zulfriyadi siap menjadi bagian dari upaya kolaboratif dalam mendukung terbentuknya Sekolah Rakyat.

Ia berharap, cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa dapat dirasakan secara nyata oleh seluruh lapisan masyarakat, khususnya di Halmahera Timur.

"Kami siap terlibat dalam menyiapkan tenaga pendidik, memberikan pelatihan, serta menyusun pendekatan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal," tandasnya. (*)

Berita Terkini