"Tapi saya menerima, karena mungkin sudah terlalu sedih jadi tidak menangis histeris, kayak ya pada akhirnya hidup itu bukan milik kita hidup itu milik Tuhan jadi saya belajar untuk mengikhlaskan," ujar Sherly Tjoanda.
Ia mengakui bahwa proses untuk mengatasi rasa duka tersebut begitu berat.
Meski begitu banyak orang turut membantu menguatkan, juga memori dan tujuannya melanjutkan cita-cita mulia sang suami.
"Kadang ada penolakan, kadang kalau saya lagi waras saya terima, ketika saya lagi down saya bertanya kenapa," ucap Sherly Tjoanda.
"Kembali lagi dari awal hidup saya hidup suami saya bukan milik kita milik Tuhan kita hanya dititipkan hidup ini jadi apapun takdir itu saya menerimanya dengan ikhlas," tandasnya.
Curahan Hati Sherly ke Benny Laos: Anak-anak Kangen
Sherly Laos menceritakan betapa ketiga anaknya selalu merindukan sang ayah.
Teman-teman Benny Laos juga masih membicarakan mendiang seolah tidak pernah pergi.
Ungkapan kerinduan itu diunggah Sherly Laos melalui sebuah video kenangan di Instagram.
Sherly Laos menunjukkan sosok dirinya yang kini sendirian di tepi pantai, kemudian disambung sejumlah video saat Benny Laos masih ada di sisinya.
Melalui caption unggahan itu, Sherly Laos mengungkapkan rasa rindunya setelah enam bulan sang suami pergi untuk selamanya.
"Sudah enam bulan dan tidak ada satu hari pun tanpamu di pikiranku.
Terkadang aku tidak bisa tidur di malam hari, bukan karena bisingnya suara, tapi karena kesepian ini mengingatkanku padamu.
Pada suaramu, pelukanmu, dan caramu membuat semuanya terasa baik-baik saja," tulisnya dalam bahasa Inggris.
Sherly Laos mengaku tetap berusaha tegar menjalani tugasnya sehari-hari sebagai gubernur meski hatinya terkadang masih rapuh.
Anak-anak Sherly Laos serta teman-teman pun masih sering membahas soal Benny Laos semasa hidup.
"Anak-anak merindukanmu
Teman-temanmu masih membicarakanmu seolah kamu tidak pernah pergi
Dan aku, selalu merindukanmu, segala kata tidak selalu bisa menjelaskan rasa rindu ini," tambahnya.
(TribunTernate.com/ Via, Ifa Nabila)