TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos melalui Kepala BPBD Fehby Alting secara resmi membuka rapat persiapan dan rancangan awal penyusunan dokumen rencana penanggulangan bencana daerah (RPBD) Maluku Utara 2025-2029 di Aula Yusmar, Sofifi, Rabu (6/8/2025).
Acara ini dihadiri langsung Direktur Sistem dan Strategis BNPB, Kepala Pelaksana BPBD Maluku Utara, para kepala OPD lingkup Pemprov serta para narasumber dan tamu undangan.
Dalam sambutannya, Fehby Alting menekankan bahwa penanggulangan bencana menjadi bagian penting dari arah pembangunan nasional, sebagaimana termuat dalam Astacita ke-8 pemerintahan Prabowo-Gibran yang menekankan harmoni antara manusia dan lingkungan serta penguatan toleransi untuk mewujudkan keadilan sosial.
"RPBD bukan sekadar dokumen formalitas. Ini adalah wujud keseriusan kita dalam membangun ketahanan sosial, budaya dan ekologi berbasis kearifan lokal, "tegasnya.
Baca juga: Jadwal KM Sabuk Nusantara 57 Rute Taliabu-Kendari di Agustus 2025
Ia menjelaskan bahwa salah satu misi utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 adalah mewujudkan masyarakat Maluku Utara yang aman, nyaman, dan tangguh dalam menghadapi bencana.
Beberapa kebijakan prioritas yang disoroti dalam penyusunan RPBD mencakup:
1. Penguatan kelembagaan penanggulangan bencana daerah
2. Kolaborasi lintas lembaga dan kemitraan strategis
3. Pemanfaatan sistem informasi kebencanaan secara optimal
4. Pembinaan kabupaten/kota dalam penanggulangan bencana
5. Pelatihan keluarga tanggap bencana
6. Peningkatan layanan informasi rawan bencana dan edukasi publik
Baca juga: Imam Pengedar Ganja Ditangkap Satresnarkoba Polres Ternate
Ia berharap rapat ini tidak hanya menghasilkan rumusan teknis, tetapi juga mampu melahirkan rekomendasi yang visioner dan aplikatif bagi perlindungan masyarakat di masa mendatang.
"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Provinsi Maluku Utara 2025-2029 saya buka secara resmi, "ucap Fehby Alting seraya menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat."
"Saya harap sinergi yang dibangun hari ini akan menjadi pondasi kuat untuk menghadirkan Maluku Utara yang tangguh menghadapi risiko bencana, "tuturnya. (*)