TRIBUNTERNATE.COM, TALIABU - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pulau Taliabu, Maluku Utara Muhrida Donsi angkat bicara terkait korban meninggal pada insiden kebakaran rumah di Desa Kilong belum lama ini.
Yang mana belakangan diketahui, korban meninggal tersebut juga korban dugaan rudapaksa
Kepada Tribunternate.com, Muhrida Donsi mengaku baru mengetahui perihal itu dari pemberitaan.
Setahu dia, Anggun adalah korban dugaan rudapaksa di Desa Kramat bukan di Desa Kilong.
Baca juga: Pungutan PAP Halmahera Selatan Capai Rp 8 Miliar per Bulan, Harita Penyumbang Terbesar
"Tadi saya tanya ke staf, kenapa tidak bilang, staf bilang mereka tidak tahu kalau korban meninggal (dalam kebakaran) di Desa Kilong itu korban rudapaksa yang dari Kramat, karena setahunya korban itu di Kramat, "ungak Muhrida, Rabu (20/8/2025).
Ia mengaku pihaknya sudah pernah mendampingi korban untuk melaporkan ke Polres Pulau Taliabu.
"Dari kejadian bulan kemarin itu, kami sudah melakukan pendampingan, "ujarnya.
Bahkan pihaknya sempat berkoordinasi dengan keluarga agar korban pada waktu itu dititip ke Rumah Aman DP3A untuk sementara waktu, namun keluarga tidak bersedia.
"Kami sudah sampaikan (ke keluarga korban) kalau butuh tenang dulu mau pulihkan psikisnya itu sebaiknya dirumah aman, karena disitu kan terjamin."
"Hanya kebanyakan korban yang ada diseputaran sini itu mereka mau pulang, sementara kami sudah tawarkan untuk di rumah aman, "terangnya.
Muhrida mengemukakan bahwa korban tersebut sebelumnya diketahui memiliki keterbatasan mental.
"Menurut staf yang mendampingi kalau korban itu memiliki keterbatasan mental, "ujarnya.
Baca juga: Rp 4,9 Miliar Masuk Kasda Halmahera Selatan dari Opsen Pajak Kendaraan
Atas kasus ini, Muhrida mengimbau kepada masyarakat Pulau Taliabu secara umum terkhusus kepada orang tua dapat mengontrol anak-anaknya apabila keluar dimalam hari sendiri.
"Kalau bisa orang tua dapat mengontrol anak-anaknya ketika keluar sendiri di malam hari."
"Dan untuk anak-anak, apabila dikondisi yang mencurigakan bisa berteriak untuk meminta pertolongan warga, "sarannya. (*)