TRIBUNTERNATE.COM, SOFIFI - Gubernur Maluku Utara Sherly Laos memastikan seluruh desa di 10 Kabupaten/Kota sudah surplus listrik di akhir tahun 2025.
Khusus di Halmahera Utara yang saat ini masih defisit sekitar 3 MW, akan hadir alat sewa 8 MW di September 2025.
Sementara itu, pembangkit 30 MW yang rencananya akan baru beroperasi di Maret 2026, dipercepat jadi Desember 2025.
Baca juga: Rp 1,6 Triliun Belanja Pangan Harus Dinikmati Petani dan Nelayan di Maluku Utara
Maka Sherly Laos memastikan warga Halmahera Utara, Maluku Utara, akan rayakan natal tanpa khawatir mati lampu.
Rapat Koordinasi Elektrifikasi Maluku Utara
Sherly Laos bersama PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku-Maluku Utara (MMU) membahas elektrifikasi Maluku Utara, Selasa (19/8/2025) kemarin.
Mengenai kondisi listrik di Maluku Utara, tercatat bahwa saat ini masih ada 78 desa yang belum menikmati listrik sama sekali.
Sementara, terdapat 66 desa di Maluku Utara yang setiap harinya hanya bisa menikmati listrik selama 12 jam.
Sherly Laos menyampaikan kabar baik melalui akun instagram pribadinya @s_tjo, Rabu (20/8/2025).
Dalam rapat itu terdapat solusi, yakni 35 desa akan segera 'menyala' di tahun 2025 ini.
Lalu 9 dari 66 desa akan beralih dari 12 jam, menjadi 24 jam listrik menyala penuh.
Sherly Laos bahkan menargetkan di akhir 2025 ini, 10 Kabupaten/Kota di Maluku Utara sudah surplus listrik.
"Kemarin saya sudah bertemu dengan Menteri SDM dan menyampaikan anggaran yang dibutuhkan untuk Maluku Utara bisa terang 2,2 triliun dalam waktu 5 tahun kedepan"
"Tentu cair secara bertahap, saya sudah infokan kepada Pak Menteri SDM untuk dibantu bisa segera dicairkan anggarannya sehingga di lapangan bisa segera aktivasi,"
"Karena masyarakat banyak yang teriak butuh listrik di zaman digitalisasi saat ini, ketika tidak ada listrik semuanya menjadi lumpuh," ujar Sherly Laos dalam rapat tersebut.
Sherly Laos pada akhir caption unggahannya mengapresiasi kerja sama PLN bersama Pemerintahan Daerah.
Sebab kolaborasi ini menurut Sherly Laos, memastikan Maluku Utara tidak terang di Kota besar saja, tetapi sampai ke pelosok desa.
Rapat Koordinasi Elektrifikasi Maluku Utara
Selasa, 19 Agustus 2025, kita membahas kondisi elektrifikasi di Maluku Utara. Masih ada pekerjaan rumah yang perlu kita selesaikan bersama:
- 78 desa belum mendapat listrik sama sekali
- 66 desa masih menikmati listrik hanya 12 jam sehari
Kabar baiknya, solusi sedang berjalan:
- 35 desa akan segera menyala di tahun 2025
- 9 desa akan beralih dari 12 jam ke 24 jam nyala penuh
- Di akhir 2025, 10 kabupaten/kota kita targetkan sudah surplus listrik
Khusus Halmahera Utara yang saat ini masih defisit sekitar 3 MW, PLN bergerak cepat:
- Bulan September ini akan hadir alat sewa 8 MW
- Pembangkit 30 MW yang rencananya baru beroperasi Maret 2026, dipercepat menjadi Desember 2025
Artinya, masyarakat Halmahera Utara akan bisa merayakan Natal dan Tahun Baru tanpa lagi khawatir mati lampu.
Apresiasi setinggi-tingginya untuk kerja sama baik PLN bersama Pemerintah Daerah. Kolaborasi inilah yang memastikan Maluku Utara bisa menyala terang, tidak hanya di kota besar, tetapi sampai ke desa-desa.
“Kemerdekaan sejati adalah ketika setiap rumah bisa terang, dan setiap keluarga bisa bermimpi tanpa batas.” Dikutip TribunTernate.com, Rabu 20 Agustus 2025.