Panduan Sholat Taubat Nasuha: Niat, Bacaan Doa, dan Kapan Waktu yang Dilarang
Sholat Taubat Nasuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang ingin bertaubat dari dosa-dosanya
TRIBUNTERNATE.COM - Sholat Taubat Nasuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang ingin bertaubat dari dosa-dosanya.
Sholat ini dilakukan dengan niat yang tulus dan penuh penyesalan atas kesalahan yang telah dilakukan.
Sholat dua rakaat ini merupakan wujud penyesalan dan permohonan ampun kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
Baca juga: Bupati Taliabu Sashabila Mus Cuti Melahirkan
Membaca doa setelah Sholat Taubat sangat penting karena doa tersebut merupakan bentuk pengakuan atas kesalahan dan dosa yang telah dilakukan serta permohonan ampunan kepada Allah SWT.
Berikut bacaan niat, doa, tata cara lengkap, serta waktu-waktu yang dilarang untuk melaksanakan Sholat Taubat Nasuha
Tak sedikit orang yang menyadari kesalahan dan berusaha bertaubat agar tidak terjerumus lagi pada kesalahan masa lalu.
Salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan dalah melaksanakan sholat taubat.
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
Artinya: “Setiap anak keturunan Adam adalah orang yang berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang yang bertaubat.” (HR. Ibnu Majah)
Salat taubat ini didasarkan pada hadits Nabi diantaranya diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari sahabat Ali bin Abi Thalib, dari sahabat Abu Bakar As-Shidiq bahwa Rasulullah bersabda:
مَا مِنْ رَجُلٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا ثُمَّ يَقُومُ فَيَتَطَهَّرُ، ثُمَّ يُصَلِّي ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلَّا غَفَرَ لَهُ
Artinya: “Tidaklah seseorang berbuat dosa lalu ia beranjak bersuci, melakukan salat kemudian beristighfar meminta ampun kepada Allah kecuali Allah mengampuninya.”
Sholat Taubat dilaksanakan dua rakaat dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan sholat.
Waktu-waktu yang dilarang mendirikan sholat
- Waktu setelah sholat Subuh sampai terbit matahari.
- Waktu terbit matahari sampai naik sekitar satu anak panah.
- Waktu matahari tepat di atas kepala sampai waktu sholat Dzuhur.
- Waktu matahari berwarna kekuningan hingga terbenamnya matahari.
- Waktu setelah sholat Ashar sampai terbenamnya matahari.
Doa Setelah Sholat Taubat Nasuha
Doa setelah sholat taubat nasuha bisa berupa pengakuan dosa dan penyesalan sungguh-sungguh hingga berjanji tidak akan mengulangi lagi.
Berikut beberapa lafal taubat para Nabi yang bisa dijadikan contoh doa setelah sholat taubat.
- Lafal taubat Nabi Adam AS dan Siti Hawa atau pengakuan.
Kesalahan keduanya yang diabadikan dalam Surat Al-A‘raf ayat 23 berikut ini.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna.
Artinya, “Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi,”
2. Lafal pertobatan Nabi Yunus AS di dalam tiga kegelapan, yaitu kegelapan malam, kegelapan di bawah permukaan laut, dan kegelapan di dalam perut ikan.
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna.
Artinya, “Tiada tuhan selain Allah. ,” Surat Al-Anbiya ayat 87.
3. Mengutip dari buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah), bagi yang selesai mengerjakan sholat taubat
Hendaklah membaca doa berikut:
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لَا يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلَا نَفْعًا وَلَا مَوْتًا وَلَا حَيَاةً وَلَا نُشُورًا.
Astaghfirullaahal Azhiimal-ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata 'abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf'an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuran.
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan kecuali Dia yang Maha Hidup lagi Maha Tegak, aku bertaubat (kembali) kepada-Nya selaku taubatnya seorang hamba yang telah berbuat kezhaliman, yang tiada lagi mempunyai untuk dirinya sendiri madharat atau pun manfaat, mati, hidup ataupun kebangkitan dari kematian nanti.
Kemudian dilanjutkan dengan membaca doa berikut ini:
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى صِدْقِكِ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوهُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.
Allaahumma anta Rabbii, laa ilaaha illaa anta.Khalaqtanii wa anaa 'abduka wa anaa 'alaashidqika wa wa'dika mastatha'tu. A'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu'u lakabi ni'matika 'alayya wa abuu'u bi dzanbii faghfir lii fa innahu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta.
Artinya: Ya Allah, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkau telah menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu. Dan aku akan senantiasa berada dalam ketentuan (kebenaran)-Mu dan janji-Mu semampu yang aku lakukan. Aku berlindung kepada-Mu dari segala keburukan yang telah aku perbuat.
Aku datang (bernaung) kepada- Mu dengan segala nikmat-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku. Akudatang kepada-Mu dengan segala dosa-dosaku, maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa (hamba) kecuali Engkau.
4. Lafal doa taubat yang diajarkan Rasulullah SAW
Nabi Muhammad SAW seperti diriwayatkan oleh sahabat Abu Musa Al-Asy‘ari membaca doa berikut ini.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيْئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي؛ وَخَطَئِي وَعَمْدِي؛ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Allāhummaghfir lī khathī’atī wa jahlī, wa isrāfī fī amrī, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Allāhummaghfir lī jiddī wa hazlī, wa khatha’ī wa ‘amdī. Wa kullu dzālika ‘indī. Allāhummaghfir lī mā qadamtu wa mā akhkhartu, wa mā asrartu, wa mā a‘lantu, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru, wa anta ‘alā kulli syai’in qadīrun.
Artinya, “Tuhanku, ampunilah kekeliruan dan kebodohanku, kelewatanbatasku dalam sebuah hal, dan dosaku yang mana Kau lebih tahu dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku dalam serius dan gurauanku, kekeliruan dan kesengajaanku. Apa pun itu semua berasal dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku yang terdahulu dan terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan kunyatakan, dan dosa yang mana Kau lebih tahu dariku. Kau maha terdahulu. Kau maha terkemudian. Kau maha kuasa ata segala sesuatu,” (HR Bukhari dan Muslim).
5. Membaca Istigfar Sebanyak-banyaknya
Setelah salat taubat juga dianjurkan untuk berzikir dengan membaca istigfar sebanyak-banyaknya.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Astaghfirullah, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, Zat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia. Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri. Dan aku bertobat kepada-Nya."
Niat Sholat Taubat
أُصَلِّي سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِللَّهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat-taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya melakukan salat sunnah taubat dua rakaat untuk Allah Yang Maha Tinggi."
Baca juga: 3 Berita Populer Malut: Dugaan Pemerasan Kredit Motor di Halsel - Car Free Day Perdana di Sofifi
Tata Cara Sholat Taubat
Pelaksanaan sholat taubat tidak berbeda dengan pelaksanaan sholat pada umumnya. Berikut tata caranya.
- Niat
- Takbiratul Ihram
- Membaca Surat Al-Fatihah
- Membaca surat pendek seperti Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Kafirun, atau surat pendek lainnya.
- Ruku'
- I'tidal
- Sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Setelah sujud pertama, duduk di antara dua sujud sambil membaca "Rabbighfirli Warhamni Wajburni Warfa'ni Warzuqni" (Ya Allah, ampunilah dosaku, berilah rahmat padaku, jadikanlah aku selalu taat dan penuh ketakwaan, angkat derajatku dan berilah aku rezeki yang halal).
Sujud kedua dengan mengucapkan "Subhana Rabbiyal A'la" (Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi) tiga kali. - Tahiyat Awal
- Tahiyat Akhir
- Salam
- Berdoa mohon ampunan
| 3 Berita Populer Malut: Dugaan Pemerasan Kredit Motor di Halsel - Car Free Day Perdana di Sofifi |
|
|---|
| Kekurangan Dana, BGN Minta Tambahan Rp 28,63 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis hingga Akhir 2025 |
|
|---|
| Gotong Royong Cegah Stunting, Rajman Makka Ajak Semua Pihak Jadi Orang Tua Asuh Lewat 'GENTING' |
|
|---|
| Bassam Kasuba: Pemerintah Pusat Kucurkan Rp48 Miliar untuk Air Bersih di Halmahera Selatan |
|
|---|
| 4.351 Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil, MK: Harus Pensiun atau Mundur |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/Ilustrasi-salat-diambil-dari-Freepikcom-pada-Rabu-12-Februari-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.