Temuan Potongan Kaki
Fakta Temuan Potongan Kaki Manusia di Ternate: Bukan Tindakan Kriminal, Ini Asal Usulnya
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunTernate.com, kaki tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang petugas kebersihan
Menurut keterangan IPDA Fatmawati, potongan kaki itu milik seorang pasien berinisial CT yang menjalani operasi amputasi pada Rabu (27/8/2025) pukul 11.00 WIT.
Harusnya Dikubur, Potongan Kaki Malah Dibuang di Tempat Sampah
Setelah proses amputasi, keluarga pasien meminta bantuan kepada seorang ojek untuk menguburkan potongan kaki tersebut sesuai prosedur.
Namun, alih-alih melaksanakan permintaan itu, sang ojek justru membuangnya di tempat sampah.
"Sudah kami selidiki, dan dipastikan bahwa potongan kaki tersebut bukan merupakan hasil tindakan kriminal, melainkan berasal dari tindakan medis."
"Namun memang dibuang oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," jelas IPDA Fatmawati.
Identitas Ojek Ditelusuri Polisi
Pihak kepolisian saat ini masih menelusuri identitas pengemudi ojek yang terliba dan mengimbau, masyarakat agar tidak mudah panik sebelum fakta diketahui secara pasti.
Dengan terungkapnya informasi ini, kepolisian menegaskan bahwa potongan kaki tersebut tidak berkaitan dengan tindak kejahatan apa pun.
Klarifikasi RSUD CB Malut

Direktur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, dr. Alwia Assagaf, angkat bicara terkait temuan potongan kaki manusia tersebut, Kamis (8/8/2025).
Potongan kaki tersebut kata Alwia Assagaf adalah milik pasien amputasi asal Halmahera Selatan.
Alwia Assagaf membenarkan bahwa pasien tersebut menjalani operasi bedah tumor sehingga harus dilakukan amputasi.
Mengenai hal ini, Alwia Assagaf menjelaskan, ada tata cara yang sudah diatur rumah sakit dalam memperlakukan bagian tubuh manusia yang dipotong.
Untuk potongan kaki yang menggegerkan tersebut, kata Alwia Assagaf sebenarnya diserahkan ke pihak keluarga agar dikubur sesuai agama dan kepercayaan.
“Potongan tubuh manusia termasuk limbah medis. Biasanya kami musnahkan melalui kerja sama dengan pihak ketiga. Namun untuk kasus amputasi,"
"potongan tubuh seringkali dikembalikan kepada pihak keluarga agar bisa diperlakukan sesuai agama dan kepercayaan masing-masing,” jelas dr. Alwia Assagaf kepada Tribunternate.com, Kamis (28/8/2025).
Alwia Assagaf menjelaskan, prosedur rumah sakit adalah membungkus potongan tubuh dengan plastik, kemudian menyerahkannya ke keluarga.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.