Tinggal di Gubuk Sejak 2017, Fatma Akhirnya Nikmati Rumah Layak Berkat Program RTLH Pemprov Malut

Ringkasan Berita:

• Fatma Dara (57), warga Kelurahan Kampung Makassar Barat, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara, tidak bisa menyembunyikan rasa harunya.
• Ia akhirnya bisa menikmati rumah layak huni berkat Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang digagas Gubernur Maluku Utara Sherly Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe.
• Saat ditemui TribunTernate.com di kediamannya, Kamis (19/11/2025), Fatma menyampaikan rasa syukur mendalam atas bantuan tersebut.

TRIBUNTERNATE.COM,SOFIFI — Fatma Dara (57), warga Kelurahan Kampung Makassar Barat, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara, tidak bisa menyembunyikan rasa harunya.

Setelah bertahun-tahun tinggal di sebuah gubuk kecil sejak 2017, kini ia akhirnya bisa menikmati rumah layak huni berkat Program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang digagas Gubernur Maluku Utara Sherly Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe.

Saat ditemui TribunTernate.com di kediamannya, Kamis (20/11/2025), Fatma menyampaikan rasa syukur mendalam atas bantuan tersebut.

Baca juga: BREAKING NEWS: Seleksi CPNS Pemprov Maluku Utara 2026 Ditiadakan

“Dulu saya tinggal di rumah gubuk kecil. Sekarang Ibu Gubernur Sherly sudah bantu saya. Saya bersyukur banyak-banyak karena rumah saya sudah berubah jauh sekali,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Fatma mengatakan, meski dulu harus tinggal di rumah seadanya, ia tetap berusaha bersyukur. Namun bantuan kali ini terasa begitu berarti baginya.

“Dulu saya sudah bersyukur meski tinggal di gubuk yang penting tidak kena hujan panas. Tapi sekarang, lebih bersyukur lagi. Salam buat Ibu Sherly, saya sangat bersyukur,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu, Fatma menyampaikan doa khusus bagi Sherly Laos.

“Saya doakan supaya Ibu Sherly sehat-sehat. Tuhan lindungi setiap langkahnya. Kasih rezeki banyak, kasih kesehatan buat beliau dan semua orang yang bantu saya,” tuturnya tulus.

Fatma mengisahkan, ia menghuni rumah gubuk tersebut sejak tahun 2017. Sebelumnya ia sempat tinggal di indekos di Kelurahan Santiong. Setelah anaknya membeli sebidang tanah, barulah ia membuat gubuk kecil untuk ditinggali sambil berjualan di kios kecil-kecilan.

Ia tinggal seorang diri karena anak semata wayangnya masih remaja.

“Anak saya masih remaja, jadi saya minta dia ngekos saja dulu. Nanti bisa datang lihat saya di sini. Biarlah saya tinggal sendiri, yang penting kita sehat,” kisah Fatma.

Fatma menyebutkan, selama tinggal di rumah gubuk, ia pernah beberapa kali menerima bantuan dari pemerintah melalui pihak kelurahan dan dari TNI dalam bentuk uang dan sembako. Namun dalam beberapa tahun terakhir ia tidak lagi terdata sebagai penerima bantuan.

“Baru kali ini saya dapat bantuan lagi, yaitu dari program RTLH Ibu Gubernur Sherly Laos. Saya sangat bersyukur,” ungkapnya.

Baca juga: Hadiri Rakornas BKN 2025 di Jakarta, Bupati Halmahera Timur Ubaid Yakub Dukung 8 Asta Cita Presiden

Fatma berasal dari Jailolo, Halmahera Barat yang menetap di Ternate. Ia hanya memiliki seorang anak, yang kini bekerja dan sesekali membantu kebutuhan hidupnya.

“Saya asli Jailolo. Di sini saya hidup sendiri, cuma punya satu anak. Untung anak saya sudah bekerja, jadi alhamdulillah bisa bantu-bantu saya,” tuturnya.

Program RTLH Pemerintah Provinsi Maluku Utara sejak awal dicanangkan untuk menyasar warga berpenghasilan rendah yang tinggal di rumah tidak layak huni, seperti Fatma. (*)