Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Jembatan Balang di Kaltim Seharga Rp 1,38 Triliun, Menteri Basuki Targetkan Rampung Akhir Tahun 2020

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Jembatan Pulau Balang II di Kalimantan Timur selesai akhir tahun 2020

Editor: Sansul Sardi
HUMASPROV KALTIM/SYAIFUL ANWAR
Gubernur Kaltim Isran Noor bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan rombongan meninjau proyek jembatan Pulau Balang di PPU, Rabu (2/10/2019). 

TRIBUNTERNATE.COM - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Jembatan Pulau Balang II di Kalimantan Timur selesai pada akhir tahun 2020.

Hal ini disampaikan Menteri Basuki melalui unggahan di akun media sosial Instagram, @kemenpupr pada Senin (07/10/2019) pagi.

Jembatan Pulau Balang II ini sudah dibangun di atas Teluk Balikpapan yang sudah mencapai progres 69,3 persen di bulan September 2019 lalu.

Harapannya dengan adanya Jembatan Pulau Balang II ini akan memperlancar jalur transportasi darat antara Samarinda, Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Kementerian PUPR & LPJK Adakan Lomba Foto & Video Drone Konstruksi Berhadiah Puluhan Juta Rupiah

"KabarPUPR — Menteri Basuki Hadimuljono targetkan pembangunan Jembatan Pulau Balang II akan selesai pada akhir tahun 2020.

Progres pembangunan jembatan yang berada di atas Teluk Balikpapan tersebut sudah mencapai 69,3% hingga September 2019.

Kehadiran Jembatan Pulau Balang II akan memperlancar konektivitas antara Samarinda, Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kabupaten Penajam Paser Utara," tulis akun @kemenpupr.

Selain itu, jembatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas pada Lintas Selatan Kalimantan sebagai jalur utama angkutan logistik.

Alasan tersebut sejalan dengan perubahan pada jarak dan waktu tempuh yang akan semakin singkat.

Untuk saat ini, transportasi darat dari Balikpapan ke Penajam kemudian ke Kota Banjarmasin atau ke kota lain harus menempuh jarak memutar dengan jarak 100 kilometer yang ditempuh selama lima jam.

Kementerian PUPR Adakan Sayembara Desain Ibu Kota Baru Berhadiah Rp 2 Miliar, Ini Syaratnya

"Jembatan Pulau Balang II akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas pada Lintas Selatan Kalimantan sebagai jalur utama angkutan logistik karena jarak dan waktu tempuh menjadi lebih singkat.

Saat ini, kendaraan dari Balikpapan menuju Penajam dan selanjutnya ke Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan dan kota lainnya, harus memutar dengan jarak sekitar 100 km dengan waktu tempuh sekitar 5 jam," imbuhnya.

Jembatan ini dibangun dengan tipe cable stayed yang terdiri dari bentang utama, jembatan pendekat, dan jalan akses yang dijabarkan seperti berikut:

Bentang utama dengan panjang 804 meter,

Jembatan pendekat dengan panjang 167 meter, dan

Jalan akses dengan panjang 1.807 meter.

Tak lupa, jembatan ini rupanya menghabiskan biaya pembangunan Rp 1,38 triliun.

"Konstruksi jembatan tipe cable stayed ini terdiri dari bentang utama sepanjang 804 meter, jembatan pendekat sepanjang 167 meter, dan jalan akses sepanjang 1.807 meter.

Biaya pembangunan jembatan adalah Rp 1,38 triliun," pungkasnya.

Ibu Kota Pindah, BMKG Akan Pasang Seismograf di 40an Titik di Pulau Kalimantan Pada 2019-2020

Senada dengan Menteri Basuki, Gubernur Kaltim, Dr H Isran Noor optimis pembangunan Jembatan Pulau Balang akan selesai dan akan menjadi urat nadi perekonomian di Kalimantan, dilansir dari TribunKaltim.co.

Keyakinan itu dilontarkan Isran Noor usai meninjau proyek strategis nasional tersebut bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro dan Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan Djalil, Rabu (2/10/2019).

Menurut Isran, jembatan yang menghubungkan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan Kota Balikpapan itu menjadi jalur konektivitas dan aksesibilitas distribusi barang, orang dan jasa dari Kalimantan Selatan ke beberapa daerah di Kaltim. Selain Paser, Penajam Paser Utara dan Balikpapan.

"Kami tidak menuntut dan mengeluh. Saya yakin Bapak Menteri sudah melihat pembangunan jembatan ini. Juga infrastruktur lainnya. Tentu sangat penting dalam mendukung percepatan pembangunan ibu kota negara (IKN)," ujar Isran Noor.

Terbangunnya Jembatan Pulau Balang, maka jalur distribusi akan lancar dan beberapa daerah yang sulit terjangkau selama ini akan mudah dicapai. Bahkan, biaya tinggi dan waktu angkut yang lama untuk distribusi sudah bisa dipastikan lebih efesiensi.

Beri Bantuan untuk Korban Gempa Ambon, Kementerian PUPR: Sanitasi dan Air Bersih Sangat Dibutuhkan

"Kalau sudah begini. Pastilah pusat bantu melalui APBN atau dana apa sajalah namanya. Pokoknya, IKN dan infrastruktur serta fasilitas pendukung lainnya segera tuntas terbangun," ungkap Isran Noor.

Sedangkan Menteri Agraria Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil menegaskan seiring dengan percepatan pembangunan Jembatan Pulau Balang, maka, pemerintah tidak mengizinkan pembangunan ataupun permukinan di atas Pulau Balang.

"Kita segera membuat pengumuman bahwa tanah atau pulau ini di kuasai langsung oleh negara. Tidak boleh ada orang memanfaatkan kawasan tanpa ada izin pihak otorita," jelas Sofyan.

Hal itu tegasnya, sangat penting dilakukan. Mengingat seluruh kawasan Pulau Balang merupakan kawasan hutan milik negara, sehingga negara berhak mengatur pemanfaatannya.

(TribunTernate.com/Sri Handayani, TribunKaltim.co)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved