ITB Bersiap Hadapi Terbosan Baru Mendikbud, Media Internasional Soroti Nadiem Makarim Soal Ini
Kampus ITB mengaku bersiap-siap hadapi terobosan baru Mendikbud hingga Nadiem Makarim disoroti media internasional.
TRIBUNTERNATE.COM - Ketua Senat Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof Hermawan Kresno Dipojono turut menanggapi dipilihnya Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Hermawan dipilihnya Nadiem Makarim sebagai Mendikbud merupakan hal menarik.
Hal ini didasari pada umur Nadiem Makarim yang masih 35 tahun yang tentunya akan membuat rencana kejutan bagi generasi 60-an.
"Bayangan saya kan generasi milenial, jauh dengan generasi kami yang sudah 60 tahun lebih," ujar Hermawan seusai Sidang Terbuka Senat Akademik ITB di Bandung, Sabtu (26/10/2019), dikutip dari Kompas.com.
Dari ini, Hermawan mengaku pihaknya harus mulai bersiap-siap menanti gebrakan baru Nadiem Makarim dalam meluncurkan beberapa terobosan barunya di dunia pendidikan.
• Resmi Jadi Mendikbud, Nadiem Makarim Akan Jadi Murid di 100 Hari Kerja Pertama, Ini Alasannya
"ITB siap-siap menghadapi terobosan beliau (Nadiem). Kita juga harus bekerja cepat, adaptif, memiliki terobosan yang dibutuhkan negara," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan di balik langkahnya memilih pendiri Gojek, Nadiem Makarim, sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Hal ini menjawab pertanyaan banyak pihak yang tak menyangka Nadiem Makarim akan menjadi Mendikbud.
Pasalnya, Nadiem Makarim dinilai tak memiliki latar belakang di sektor pendidikan.
Namun, Jokowi menilai latar belakang Nadiem Makarim yang mendirikan perusahaan rintisan berbasis teknologi seperti Gojek justru menjadi modal tersendiri.
Ia meyakini sosok Nadiem Makarim bisa menggunakan keahliannya di bidang teknologi untuk menerapkan standar pendidikan yang sama bagi 300 ribu sekolah dengan 50 juta pelajar yang tersebar di seluruh Indonesia.
• Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Warganet Berandai-andai Terapkan Bayar SPP Pakai Gopay
"Bayangkan mengelola sekolah, mengelola pelajar, manajemen guru sebanyak itu, dan dituntut oleh sebuah standar yang sama," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/10/2019), dikutip dari Kompas.com.
"Kita diberi peluang setelah ada yang namanya teknologi, yang namanya aplikasi sistem yang bisa membuat loncatan. Sehingga yang dulu dirasa tidak mungkin sekarang mungkin," ujar dia.
Alasan itulah yang membuat Jokowi merasa yakin saat memilih Nadiem.
"Oleh sebab itu dipilih Mas Nadiem Makarim," kata dia.