Politikus PSI William Aditya Sebut Anies Baswedan Gubernur Amatir, Ketua TGUPP Jakarta Tak Terima?
Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, William Aditya Sarana terang-terangan menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan amatir.
"Terakhir, saya ingin menyatakan bahwa sebenarnya PNS ASN ini sudah memiliki niat untuk transparan tapi Pak Gubernur Anies Baswedannya aja nih yang enggak mau," ujar William.
Ia lalu mengancam Anies Baswedan agar segera mengunggah dokumen RAPBD 2020.
"Jadi saya mengultimatum nih. Paling telat pada 11 November 2019 Gubernur Anies Baswedan segera mengunggah dokumen perencanaan APBD 2020 ke website apbd.jakarta.go.id," tambahnya.
• Viral Anggaran Pulpen Capai Rp 124 Miliar, Begini Tanggapan Sudin Pendidikan Jakarta Timur
Ketua TGUPP DKI Jakarta Amin Subekti yang mewakili Anies Baswedan dalam acara Mata Najwa lantas menanggapi pernyataan dari William.
Amin Subekti membantah tudingan William yang menyebut Anies Baswedan adalah gubernur amatir.
Ia justru menyebut Anies sebagai gubernur profesional.
Ia pun mengingatkan publik agar mempelajari lebih dalam mengenai anggaran.
"Saya kira orang harus mengerti dulu apa yang disebut anggaran."
"Anggaran adalah produk bersama antara eksekutif dan legislatif. Kalau sampai disebut dengan kesepakatan KUA-PPAS ditandatangani bersama eksekutif dengan legislatif itu sebenarnya baru merupakan produknya eksekutif," jelas Amin Subekti.
• Berseteru Soal Sistem E-Budgeting, Ini Beda Transparasi Anggaran Ahok dan Anies Baswedan
Ia mengungkap akan segera mengunggah dokumen tersebut jika prosesnya telah rampung.
"Jadi sebenarnya kita ingin menghargai proses dalam hal ini. Bahwa proses itu sedang berjalan sampai dengan anggaran itu selesai ketika nanti ada kesepakatan di antara legislatif dan eksekutif."
"Jadi tentu jika itu terjadi kita akan lakukan publish. Nah, sekarang pembahasan sedang berlangsung," tambahnya.
Lebih lanjut, Amin Subekti menanggapi pernyataan William yang menyebut anggaran berkurang Rp 6 triliun.
"Sebenarnya pada 26 September kita menerima surat dari Kementerian Keuangan tentang proyeksi pendapatan transfer daerah yang tidak sesuai yang dianggarkan di awal. Jadi ini sesuatu yang normal aja karena memang anggaran yang disusun itu kita sampaikan tanggal 11 Juli 2019."
"Tapi kemudian Kementerian Keuangan mengatakan komponen pendapatan kita ada dua, dari PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan dari dana transfer daerah karena dana transfer daerah sudah mendapatkan angka finalnya. Mau tidak mau kita harus melakukan adjustment terhadap hal itu," terang Amin Subekti.
• Ahok Sebut Anies Baswedan Terlalu Over Smart
Tak hanya menerangkan tentang jumlah anggaran yang berkurang, Amin Subekti juga dengan tegas menyebut Anies Baswedan sebagai gubernur yang profesional.
"Justru itu adalah profesional, mana ada orang bisa memprediksikan anggaran detik per detik, Juli dengan sekarang persis sama," kata Amin.
Video Mata Najwa - Buka-bukaan Anggaran:
(TribunTernate.com/Rohmana Kurniandari)