5 Fakta Bahar, Anak Bunuh Bapak yang Jasadnya Dicor di Bawah Musala, Pulang Rumah untuk Bunuh Surono
5 Fakta Bahar Mario tersangka pembunuh Surono yang jasadnya dicor di Musala.
Saat menggotong itu, Busani melepaskan gotongannya karena diduga tidak kuat. Akhirnya Bahar menyeret tubuh sang ayah ke bagian belakang rumahnya.
Ketika peristiwa itu terjadi, bagian belakang rumah belum menjadi dapur permanen seperti saat kasus itu terendus pada Minggu (3/11/2019).
Di belakang rumah hanya ada bangunan semi permanen, dan lahan kosong. Bahar menggali tanah di bangunan semi permanen itu. Dia pun memasukkan tubuh ayahnya ke liang itu.
Karena liangnya tidak begitu panjang, kaki Surono tertekuk dengan kepala ada di sisi barat. Dia menempatkan linggis di bawah jasad ayahnya. Surono terkubur bersama baju dan sarungnya. Setelah itu, Bahar menimbun tubuh ayahnya memakai semen yang telah dicampur air hingga lubang itu tertutup.
• PNS Kementerian PU Tewas Dicor, 2 Tukang Gali Kubur Diberi Upah Rp 11 Juta
2. Bawa Lari Harta Surono

Setelah pembunuhan tengah malam itu, Bahar mengambil tas milik Surono.
Di tas itu, tersimpan uang tunai sebanyak Rp 6 juta. Uang itu diambil oleh Bahar.
Setelahnya, dia membonceng ibunya memakai sepeda motor CBR ke rumah neneknya.
CBR milik Surono ini belakangan dijual oleh Bahar seharga Rp 19 juta.
Setelah membunuh ayahnya, Bahar menitipkan ibunya ke rumah sang nenek, Misnatun, yang tidak jauh dari rumah Surono.
Kemudian, dia pulang ke rumah istrinya yang masih berada di Desa Sumbersalak.
Bahar masih menginap semalam di rumah istrinya. Keesokan harinya, dia kembali ke Bali.
3. Cor Lubang Pembuangan Surono

Selang beberapa hari, Busani mengabari Bahar kalau lubang yang dibuatnya merenggang. Bahar kemudian meminta sang ibu kembali menguruk lubang penguburan Surono memakai semen dicampur air.
Beberapa hari kemudian, Bahar pulang. Dia pun kembali menutup lubang itu. Dia menguruknya memakai tanah, kemudian menutupnya memakai keramik.