Kesalahan Investasi dan Iming-iming Return Tinggi, Inilah Kesamaan Jiwasraya dan Bakrie Life
Kesalahan investasi dan iming-iming return tinggi yang terjadi pada Jiwasraya mengingatkan pada kasus serupa yang menimpa Bakrie Life.
Para nasabah langsung menolak tawaran penjadwalan pelunasan pokok investasi mereka hingga tiga tahun. Mereka menyayangkan bahwa waktu satu bulan yang diminta pemegang saham Bakrie Life ternyata bukan untuk melunasi pokok investasi, melainkan hanya untuk bernegosiasi dengan nasabah.
Rupanya, nasib nasabah Bakrie Life terkatung-katung selama bertahun-tahun. Tak terhitung beberapa kali nasabah Bakrie Life mengadu ke kantor Bakrie Life maupun otoritas keuangan.
Investasi Path
Nasabah bahkan sempat sakit hati saat tahu Grup Bakrie baru saja berinvestasi di jejaring sosial Path senilai US$ 25 juta atau sekitar Rp 304 miliar.
Tercatat, ada sekitar 200 nasabah pemilik dana Rp 270 miliar yang pembayarannya belum juga dilunasi perusahaan asuransi Grup Bakrie tersebut.
Lantaran nasibnya terkatung-katung terlalu lama, di tahun 2016 manajemen bahkan menawarkan tunggakan nasabah dikonversi menjadi saham perusahaan Grup Bakrie lainnya, yakni PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR).
Saat itu, nasabah enggan menerima tawaran tersebut, lantaran saham BNBR hampir tak bernilai di BEI lantaran masuk sebagai saham gocap yang tidak likuid.
Sementara itu bagi nasabah, menggugat pailit Bakrie Life juga bukan alternatif karena nilai asetnya jauh dari cukup untuk mengembalikan dana nasabah. (Kompas.com/Muhammad Idris)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesamaan Jiwasraya dan Bakrie Life, Iming-iming Return Tinggi"