Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Tips & Trik

13 Mitos dan Kebiasaan Keliru dalam Merawat Bayi yang Sering Disepelekan Orangtua

Seperti contoh di bawah ini, mungkin pada awalnya cara-cara ini terdengar aneh, tetapi ketika Anda mempelajari lebih lanjut tentang detailnya.

Editor: Sansul Sardi
Tribun Bogor
Ilustrasi bayi 

TRIBUNTERNATE.COM - Saat ini, ada begitu banyak berbagai teknik berbeda tentang bagaimana cara membesarkan anak dengan benar dan seringkali teknik yang dilakukan masih kontroversial. 

Pada akhirnya para dokter dan psikolog terus melakukan eksperimen baru dan akhirnya membuat daftar rekomendasi baru. 

Seperti contoh di bawah ini, mungkin pada awalnya cara-cara ini terdengar aneh, tetapi ketika Anda mempelajari lebih lanjut tentang detailnya, cara ini ternyata sangat berguna.

Dilansir TribunTernate.com dari Bright Side berikut 13 daftar hal-hal merawat anak yang berbahaya, menurut para ahli. 

Selain itu kami juga menambahkan beberapa cara rekomendasi yang seharusnya dilakukan.

10 Tips Cara Berpakaian Bagi Orang yang Memiliki Kaki Pendek Agar Terlihat Lebih Panjang

1. Menggelitik anak-anak

Menggelitik anak-anak
Menggelitik anak-anak (brightside)

Sudah sering terjadi bahwa orang dewasa ingin membuat anak-anak tertawa. 

Tetapi seorang peneliti dari University of California menemukan, bahwa menggelitik tidak menyebabkan sensasi kebahagiaan yang sama dengan lelucon lucu. Hal ini hanyalah ilusi tawa bahagia.

Dalam hal ini , anak-anak tertawa tak terkendali sebagai hasil dari refleks. Hampir semua orang tertawa ketika mereka tergelitik. Tetapi masalahnya adalah, ada juga anak-anak tertawa, bahkan jika mereka benci digelitik.

2. Menempatkan mainan di tempat tidur bayi

Menempatkan mainan di tempat tidur bayi
Menempatkan mainan di tempat tidur bayi (brightside)

Tidak semua orang tua menyadari bahwa untuk tidur yang baik, bayi hanya perlu kasur yang bagus dan selimut kecil jika kamarnya dingin. 

Kadang-kadang, bantal dapat digunakan. Namun, menurut penelitian, sebelum usia tertentu, anak-anak tidak perlu bantal.

Selain itu, anak - anak tidak memerlukan dekorasi khusus untuk tempat mereka tidur seperti mainan lunak, atau mainan apa pun, yang malah dapat menjadi masalah setiap saat. 

Mainan dapat membangunkan anak atau bahkan menyebabkan masalah pernapasan jika bayi secara tidak sengaja menempatkan wajah mereka ke arah mainan.

3. Menggunakan lampu malam saat bayi Anda tidur

Menggunakan lampu malam saat bayi Anda tidur
Menggunakan lampu malam saat bayi Anda tidur (brightside)

Meninggalkan cahaya redup di kamar anak sepanjang malam bukanlah hal yang baik. 

Hormon pertumbuhan yang diproduksi saat anak tidur, akan lebih baik jika diproduksi oleh tubuh dalam kegelapan total. 

Alasan menggunakan lampu malam bisa berbeda. Sebagian besar, orang tua melakukannya untuk kenyamanan mereka sendiri seperti alasan untuk mengganti popok. 

Beberapa ibu dan ayah yang takut pada kegelapan, mereka memilih membiarkan lampu menyala untuk mencegah bayi terserang fobia yang sama.

Hati-hati! 6 Cara Sepele Menggendong Ini Ternyata Membahayakan Kesehatan Anak, Ini Penjelasannya

4. Mengguncang bayi Anda

Mengguncang bayi Anda
Mengguncang bayi Anda (brightside)

Setiap orang tua berada dalam situasi sulit ketika menempatkan anak-anak ke tempat tidur tanpa mengguncang mereka. 

Kadang-kadang, proses ini membutuhkan waktu yang lama sehingga ibu dan ayah sudah kelelahan, tetapi bayi mereka masih belum berada dalam posisi nyaman di kasur.

Mungkin untuk menghindari masalah ini sebaiknya Anda menerapkan pola bayi untuk mengikuti jadwal tidur sejak lahir dan menyingkirkan segala iritasi eksternal dan internal seperti kelaparan, popok basah, kebisingan, pakaian yang tidak nyaman, dan hal-hal semacam ini saat akan tidur. 

Jika Anda tidak dapat menghindari mengguncang mereka, pastikan Anda tidak melakukannya untuk waktu yang lama.

5. Menyembunyikan cermin dari anak-anak karena takhayul populer

Menyembunyikan cermin dari anak-anak karena takhayul populer
Menyembunyikan cermin dari anak-anak karena takhayul populer (brightside)

Ada takhayul populer yang memperingatkan orang tua untuk tidak memperlihatkan cermin pada anak-anak karena "mereka mungkin anak akan sakit."

Ini adalah konsep yang sangat aneh, menurut dokter anak dan psikolog dari seluruh dunia. 

Dokter Suzy Green, pendiri The Positivity Institute, merekomendasikan agar orang tua bermain dengan anak-anak mereka menggunakan cermin karena itu membantu perkembangan kesadaran diri, sesuatu yang jarang terjadi di dunia hewan.

Pada usia yang berbeda, anak-anak memiliki reaksi berbeda terhadap pantulan mereka di cermin, tetapi itu merupakan pengalaman yang menarik dan positif bagi mereka.

6. Menciptakan lingkungan yang steril untuk anak-anak

Menciptakan lingkungan yang steril untuk anak-anak
Menciptakan lingkungan yang steril untuk anak-anak (brightside)

Berpikir bahwa kebersihan itu sangat penting bagi anak. Tetapi para peneliti dari berbagai negara sepakat bahwa ketika lingkungan terlalu bersih, itu buruk untuk perkembangan anak. 

Lingkungan yang steril memperlambat pembentukan sistem kekebalan yang kuat siap untuk melawan infeksi, dan mereka mendorong reaksi alergi seperti asma, rinitis, dan dermatitis atopik.

Kesalahan terbesar yang dilakukan orang tua adalah membersihkan rumah terlalu sering dan terlalu banyak dan melarang anak-anak mereka bersentuhan dengan hewan peliharaan. 

Semakin dini seorang anak berurusan dengan alergen potensial, semakin cepat sistem kekebalan tubuh mereka akan belajar.

Simak Sembilan Pantangan Perilaku Ibu Hamil yang Dianggap Sepele, Bisa Berpengaruh Buruk pada Bayi

7. Mengajar anak-anak untuk menggunakan toilet terlalu dini

Mengajar anak-anak untuk menggunakan toilet terlalu dini
Mengajar anak-anak untuk menggunakan toilet terlalu dini (brightside)

Pispot adalah topik yang sangat kontroversial. Yang paling penting adalah tidak mengikuti rekomendasi dari orang yang bukan ahli. 

Jangan berharap anak-anak Anda mulai menggunakan pispot saat mereka berusia satu atau satu setengah tahun. Pada usia ini, mereka masih belum tahu bagaimana bereaksi dengan baik terhadap sinyal tubuh mereka.

8. Membiarkan anak-anak berjalan tanpa alas kaki di permukaan yang rata

Membiarkan anak-anak berjalan tanpa alas kaki di permukaan yang rata
Membiarkan anak-anak berjalan tanpa alas kaki di permukaan yang rata (brightside)

Anak-anak mulai berjalan rata-rata pada usia sekitar satu tahun. Ketika ini terjadi, beberapa orang tua bergegas ke toko untuk membeli sepatu rumah dan orang tua lainnya membiarkan anak-anak mereka berjalan tanpa alas kaki. 

Para peneliti masih belum sepakat mana yang terbaik, tetapi mereka setuju bahwa tidak semua permukaan bagus untuk berjalan.

Sangat bagus jika anak-anak memiliki  kesempatan untuk berjalan tanpa alas kaki di atas pasir, rumput, atau batu yang halus. 

Namun otot-otot kaki tidak akan berfungsi baik saat anak berjalan di atas permukaan yang rata. Apabila ini terjadi, otot-otot kaki tidak berkembang dengan baik dan seluruh beban diletakkan di bagian tendon. 

Ini dapat menyebabkan masalah dalam perkembangan kaki.

Alami Depresi? Ini 5 Tips Penting Menjadi Lebih Produktif dan Termotivasi

9. Mengharuskan anak-anak menghabiskan makanan mereka

Membuat anak-anak menghabiskan makanan mereka
Membuat anak-anak menghabiskan makanan mereka (brightside)

Banyak orangtua menjadi sangat sedih ketika anak-anak mereka tidak ingin menghabiskan makanan mereka. Mereka mulai berusaha meyakinkan anak-anak, memeras mereka, atau bahkan mengancam mereka menghabiskan makanan.

Hanya sedikit orang yang tahu bahwa perilaku ini berkontribusi pada perkembangan kebiasaan makanan yang buruk. Sehingga anak tidak bisa belajar memahami tubuh mereka, tetapi mereka belajar cara makan berlebihan.

Selain itu, Anda sama sekali tidak perlu memberi anak banyak makanan sekaligus, karena sistem pencernaan anak malah akan terus bekerja berlebihan. Anak hanya membutuhkan satu kali makan minum.

10. Selalu menyuapi anak makan

Amy Brown, profesor kesehatan masyarakat anak di Universitas Swansea, mengatakan bahwa kita seharusnya tidak membantu anak-anak untuk makan ketika mereka sudah bisa menggunakan sendok sendiri.

Menurut peneliti, anak-anak yang makan sendiri, memiliki kemampuan untuk makan dengan kecepatan mereka sendiri dan mempelajari rasa makanan, yang membantu mereka mengembangkan sikap yang benar terhadap makanan.

11. Melindungi anak-anak dari alergen

Pakar Swedia mengklaim bahwa untuk mengurangi risiko alergi pada beberapa makanan, orang tua harus membatasi anak-anak mereka sesedikit mungkin dalam hal makanan yang mereka makan.

Sebuah pendapat profesor pediatri di University of Gothenburg dibuktikan oleh penelitian lain yang dilakukan baru-baru ini oleh para ilmuwan Israel dan Inggris. 

Orang tua dari komunitas Yahudi di London tidak memberikan anak-anak mereka makanan kacang dan anak-anak di Israel mencoba selai kacang sebelum mereka bahkan berumur satu tahun. 

Dari hasil yang didapatkan, anak-anak dari Israel lebih kecil kemungkinannya memiliki reaksi alergi daripada anak-anak dari London.

12. Memaksa anak-anak untuk berbagi

Memaksa anak-anak untuk berbagi
Memaksa anak-anak untuk berbagi (brightside)

Pada usia 2 tahun, anak-anak mulai memperlakukan diri mereka dan hal-hal yang mereka miliki dianggap sebagai hal-hal yang menjadi milik mereka. 

Inilah sebabnya mengapa siapa pun yang ingin mengambil sesuatu dari seorang anak diperlakukan sebagai pengganggu. 

Sayangnya, sangat sedikit orang tua yang benar-benar memahami hal ini. Para ibu dan ayah tidak ingin anak-anak mereka dilihat sebagai orang yang tamak. Inilah sebabnya mereka mungkin memaksa anak untuk berbagi mainan atau makanan.

Namun, para psikolog yakin bahwa dengan melakukan hal ini, anak-anak menjadi kurang nyaman. 

Di mana anak tidak dapat mendengar keinginan mereka sendiri dan bertindak melawan keinginan mereka sendiri. 

Pada akhirnya, anak tumbuh menjadi pria dan wanita yang tidak bisa mengatakan "tidak," bahkan ketika itu demi kepentingan terbaik mereka.

13. Membungkus anak-anak dengan pakaian saat tangan dan kaki mereka dingin

Membungkus anak-anak dengan pakaian saat tangan dan kaki mereka dingin
Membungkus anak-anak dengan pakaian saat tangan dan kaki mereka dingin (brightside)

Suhu kamar adalah suhu normal yang harus tetap berada di kamar anak-anak. Dalam kondisi ini, anak-anak tidak memerlukan topi, kaus kaki, atau sarung tangan sehingga kulit harus dapat bernapas dan bersentuhan dengan udara.

Perilaku yang sama juga dilakukan apabila anak merasa kepanasan.

Tanda-tanda yang paling jelas saat anak merasa panas adalah leher basah dan warna kulit, yang seharusnya berwarna merah muda pucat dalam keadaan normal. 

Jika kulit terlalu merah muda atau bahkan merah, itu berarti bayi itu terlalu panas dan mereka perlu melepas beberapa pakaian mereka.

(TribunTernate.com)

Sumber: Tribun Ternate
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved