Update: Gerhana Matahari Cincin di Sumsel Berpotensi Besar Tertutup Awan
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumsel menyebutkan fenomena Gerhana Matahari Cincin akan mulai terlihat di langit Sumsel.
TRIBUNTERNATE.COM - Hari ini, Kamis (26/12/2019) peristiwa Gerhana Matahari Cincin diprediksi akan terjadi.
Fenomena langka ini bakal bisa dilihat oleh masyarakat yang berdomisili di Wilayah Sumatera Selatan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Sumsel menyebutkan fenomena Gerhana Matahari Cincin akan mulai terlihat di langit Sumsel pada pukul 10.35 dan puncak 12.30 dan akhir 14.20 WIB.
Namun pantauan Sripo, kondisi langit Sumsel diselimuti oleh awan mendung tebal.
Kepala Observasi dan Informasi BMKG Sumsel, Bambang Beni Setiadji mengatakan, ada kemungkinan gerhana matahari cincin tidak bisa terlihat secara maksimal.
"Ya potensinya besar tertutup awan," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (26/12/2019).
Meskipun peristiwa GMC di suatu lokasi dapat diprediksi dengan baik, peristiwa tersebut tidak berulang di lokasi tersebut dengan siklus tertentu.

GMC sebelumnya yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 22 Agustus 1998, yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Utara dan Kalimantan bagian Utara, dan GMC 26 Januari 2009 yang jalur cincinnya melewati Sumatera bagian Selatan dan Kalimantan.
Adapun GMC yang akan datang yang dapat diamati di Indonesia adalah GMC 21 Mei 2031, yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku, serta GMC 14 Oktober 2042 yang jalur cincinnya melewati Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.
Kamis (26/12/2019) siang, wilayah Indonesia akan dilewati Gerhana Matahari Cincin (GMC).
GMC ini bisa diamati di 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.
Namun untuk di Bali, akan terlihat gerhana matahari sebagian (GMS).
Pengamat Geofisika BMKG Stasiun Geofisika Sanglah, I Putu Dedy Pratama mengatakan posisi matahari saat puncak GMS di Bali berada pada ketinggian 620 terhadap cakrawala.
"Gerhana terjadi lewat tengah hari, maka posisi matahari akan berada pada barat barat laut (BBL) dengan azimuth 2360 terhadap arah utara," katanya.
Namun ia mengimbau, tak boleh melihat gerhana dengan mata telanjang.