Tips Kesehatan
Hati-hati, Rasa Kesepian Bisa Picu Berbagai Macam Penyakit Ini
Di era media sosial ternyata juga membuat banyak orang lebih kesepian dan merasa lebih terilosasi.
TRIBUNTERNATE.COM - Kehidupan masyarakat modern saat ini memang sangat sulit dipisahkan dengan adanya media sosial di smartphone mereka.
Seperti diketahui, berbagai platform media sosial tersedia untuk menghubungkan kita dengan dunia luar tanpa batas.
Namun, era media sosial ternyata juga membuat banyak orang lebih kesepian dan merasa lebih terilosasi.
Jika itu pula yang kamu rasakan, maka jangan pernah menyepelekan kondisi ini. Sebab, rasa kesepian merupakan indikator yang kuat terhadap peningkatan risiko masalah kesehatan.
Problem kesehatan seperti alzheimer, obesitas, kecemasan, penyakit kardiovaskular, depresi, stroke, tekanan darah tinggi, dan semua penyakit penyebab kematian, bisa terkait dengan rasa kesepian tadi.
• 7 Manfaat Luar Biasa Jambu Biji untuk Kesehatan Bayi: Cegah Kanker hingga Bantu Kekebalan Tubuh
• Tak Melulu Sehat, 5 Sayuran Ini Bisa Picu Penyakit Mematikan Jika Dimakan Mentah, Ini Alasannya
Dalam sebuah penelitian terbaru diungkap, 46 persen orang dewasa di Amerika Serikat mengalami kesepian.
Artinya, hanya sekitar setengah warga AS yang merasa memiliki interaksi sosial berarti dengan orang lain dalam basis harian.
Interaksi sosial tersebut termasuk berbincang dengan teman dan menghabiskan waktu dengan anggota keluarga.
Kita tahu, industri farmasi membangun banyak sekali pengobatan untuk berbagai macam penyakit.
Namun, untuk masalah kesepian ini sepertinya masih membutuhkan pendekatan lebih di luar resep pengobatan.
Untuk itulah, para peneliti lewat jurnal berjudul Brain, Behavior and Immunology menjelaskan ide-ide untuk sebuah intervensi yang mungkin membantu mengatasi masalah kesepian.
Hubungan kesepian dan peradangan
Jurnal tersebut berawal dari deskripsi yang menunjukkan tak cuma kaitan kesepian dengan risiko penyakit dan kematian, tetapi juga bagaimana kesepian ditandai dengan peningkatan peradangan.
Peradangan yang dimaksud sama dengan peradangan yang terkait dengan penyakit-penyakit degeneratif, seperti diabetes, alzheimer, penyakit arteri koroner, bahkan depresi.
Mengurangi risiko peradangan lewat intervensi gaya hidup, seperti mengubah pola makan, pola tidur dan olahraga, tidak hanya membantu mencegahnya, tapi juga bisa menjadi bagian dari perawatan.