Halmahera Timur
Halmahera Timur Berbenah Menuju Transformasi Kemajuan

Virus Corona

Pria China Ini Mendayung Seberangi Sungai Yangtze, Kabur Selamatkan Diri dari Virus Corona?

Seorang pria dari tempat asal virus corona merebak dilaporkan berusaha kabur dengan mendayung menyeberangi Sungai Yangtze.

Editor: Sansul Sardi
Tangkap layar South China Morning Post / AlJazeera
Peneliti Sebut Pasien Pertama Virus Corona Justru Tidak Pernah Datangi Pasar Huanan Wuhan 

TRIBUNTERNATE.COM - Merebaknya virus corona memang menjadi momok menakutkan semua orang di belahan di dunia, tak terkecuali warga di China sendiri.

Baru-baru ini ada seorang pria dari tempat asal virus corona merebak dilaporkan berusaha kabur dengan mendayung menyeberangi Sungai Yangtze.

Warga dari Provinsi Hubei itu berusaha melewati upaya isolasi yang dilakukan pemerintah, setelah korban meninggal sudah mencapai 305 orang.

Dengan semakin agresifnya virus corona, ditambah Filipina mengumumkan kasus kematian di luar China, aparat makin gencar melakukan pencegahan.

Wuhan, ibu kota Hubei yang menjadi lokasi asal penyebaran virus, ditutup bersama dengan kota di sekitarnya, membuat 50 juta jiwa terperangkap.

Pria asal Huangmei County, di Kota Huanggang, kepada polisi menuturkan dia mempunyai rencana tak biasa untuk kabur pada Rabu (29/1/2020).

Dia mengaku harus bekerja di Jiujiang, kota dengan total populasi lima juta jiwa yang berlokasi di seberang Sungai Yangtze.

Dilansir SCMP Sabtu (1/2/2020), dengan Hubei yang diisolasi sejak 26 Januari, otomatis jembatan maupun transportasi feri tak bisa digunakan.

Jangan Ditiru! Meski Didatangi Polisi, Pasangan Ini Menolak Berhenti Berhubungan Seks di Pantai

Viral, Diduga Mengidap Virus Corona, Ibu Asal China Ini Rela Tak Bisa Dekap Bayinya yang Baru Lahir

Pria yang tak disebutkan identitasnya itu belum sempat mencapai tepi ketika dicegat, dan dipulangkan oleh penegak hukum saat mendayung.

Sebuah foto yang menjadi viral seperti dilansir Southern Metropolis News memperlihatkan, pria itu membawa ember dan tumpuan dalam perjalanan.

Polisi menyatakan, pria tersebut berada dalam keadaan sehat. Sejak upayanya untuk keluar, patroli pun makin digencarkan.

Otoritas China berada dalam keadaan siaga setelah muncul banyak laporan adanya upaya penduduk yang terisolasi untuk kabur.

Pada Sabtu, Kepolisian Shanghai menyatakan mereka mencari seorang pria di Xiaogan, kota besar juga di Hubei, yang diduga menaiki kapal tanker ilegal di Pelabuhan Shanghai.

Dua kapal tanker ilegal dicegat pada pagi waktu setempat, dengan aparat siaga setelah kru dari Provinsi Fujian diketahui batuk tak henti-hentinya.

Anak buah kapal mengungkapkan, mereka sempat memberikan tumpangan pria asing pada 24 Januari dekat Shanghai.

Saat diketahui bahwa pria tersebut berasal dari area yang terinfeksi virus corona, mereka langsung mengusirnya.

Anak buah kapal yang terus-menerus batuk itu kemudian dikarantina, di mana diketahui dia hanya mengalami demam.

Negeri "Panda" terus bersiaga setelah selain menewaskan 305 orang, virus itu juga menginfeksi lebih dari 14.500.

Apalagi, satu dari 305 korban meninggal diketahui tercatat di luar China. Yakni di Manila, Filipina, di mana pasiennya adalah pria 44 tahun asal Wuhan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) langsung mengumumkan status darurat setelah menggelar pertemuan di Jenewa, Swiss, pada Kamis (30/1/2020). (Kompas.com/Ardi Priyatno Utomo)

Warga China Bisa Dipenjara Jika Mengkritik Penanganan Virus Corona 

Diberitakan sebelumnya, pihak otoritas China akan menindak tegas oknum yang memberi komentar negatif di media sosial dan menyebarkan informasi palsu mengenai penanganan virus corona di negara tersebut.

Tidak tanggung-tanggung, jika terbukti melanggar, pelaku tersebut akan dikenakan hukuman tujuh tahun penjara.

Dihimpun KompasTekno dari Vice, Minggu (2/1/2020), Otoritas China beberapa waktu lalu telah meminta salah satu media massa untuk menghapus artikel yang berisi dampak negatif wabah virus corona terhadap ekonomi di China.

Artikel yang diterbitkan oleh Sanlian Life Week, menulis berita mengenai kemungkinan yang akan terjadi pada ekonomi China, jika Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan virus corona di Wuhan sebagai darurat kesehatan global.

Kabar itu pun bocor dan diketahui oleh tim dari situs web berita China yang berbasis di California, yaitu China Digital Times.

Diskon sampai Rp 25 Juta! Ada Jenis Mobil Xpander, Mobilio, dan Ertiga

Fakta-fakta Populer Bowo Alpenliebe: Mulai dari Mukanya Diblokir dan Tak Bisa Main Tik Tok Lagi

Mereka menganggap bahwa hal itu hanyalah upaya Beijing untuk menyensor kritik terhadap wabah penyebaran virus corona tersebut. Diketahui Beijing sangat optimis untuk menghindari terulangnya kejadian krisis SARS pada 2003.

Pasalnya pada saat itu, negara mendapat banyak kritikan lantaran dinilai lamban dalam menangani wabah dari virus tersebut.

Pada Rabu (29/1/2020), Organisasi Kesehatan Dunia mengapresiasi pemerintah China karena dianggap sukses menindak belasan pengguna media sosial yang menyebarkan informasi palsu (hoaks) terkait virus corona.

Dilaporkan bahwa salah satu dari yang ditangkap adalah seorang dokter yang menyebarkan informasi palsu melalui platform WeChat.

Tak hanya itu, polisi di kota pelabuhan Tianjin dikabarkan menahan seorang pria selama
10 hari karena mempublikasikan pidato kontroversial, dan menghina pihak medis yang dibagikannya melalui aplikasi percakapan WeChat.

Sistem sensor internet China, Great Firewall juga dapat menyensor setiap informasi yang dianggap pemerintah sebagai rumor.

Seperti misalnya, wilayah terinfeksi yang sedang membutuhkan bantuan, masyarakat yang tinggal di wilayah yang telah dikarantina, dan orang-orang yang mengkritik penanganan pemerintah.

Seorang peneliti asal China, Yaqiu Wang menilai bahwa kritik terhadap upaya pemerintah untuk membatasi oknum yang berbagi informasi mengenai virus corona dianggap mengancam hak asasi manusia.

"Wabah virus corona membutuhkan respons cepat dan komprehensif, namun tetap menghormati hak asasi manusia," kata Yaqiu Wang.

Wang juga menilai bahwa pihak berwenang harus mengakui bahwa penyensoran hanya memicu ketidakpercayaan publik, dan sebaliknya dapat mendorong keterlibatan masyarakat sipil dan pelaporan media mengenai krisis kesehatan masyarakat. (Kompas.com/Conney Stephanie)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kabur dari Tempat Asal Virus Corona, Pria Ini Mendayung Seberangi Sungai Yangtze" dan "Warga China yang Mengkritik Penanganan Virus Corona Bisa Dipenjara"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved