Sopir GrabCar dan Wanita yang Diduga Hendak Diculik Akhirnya Berdamai, Ternyata Ada Kesalahpahaman
Setelah penumpang bernama Istiani dipertemukan dengan sopir GrabCar bernama Imam, kasus dugaan penculikan itu terbukti hanya kesalahpahaman.
Grab kemudian menonaktifkan mitra pengemudi yang diketahui bernama Muhammad Imam.
Pihak Grab juga melakukan investigasi.
Senin lalu, Istiani membuat laporan polisi terkait kasus dugaan penculikan itu.
Keesokan harinya, Subdit Jatanras Polda Metro Jaya mengamankan Muhammad Imam.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, sopir Grabcar itu menyatakan dugaan penculikan itu hanya kesalahpahaman.
Saat diperiksa, Imam mengaku akan mengantar Istiani ke lokasi kedua yakni ICE BSD.
Karena itu dia memilih masuk ke Jalaj tol arah Merak.
"Keterangan awal si sopir ini memang ada salah, dia (sopir GrabCar) menekan langsung ke BSD sehingga yang tadinya tujuanya mau ke (Jalan) Gunawarman (daerah Dharmawangsa), langsung arahnya ke sana (BSD)," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa.
Setelah memeriksa Imam, polisi kemudian mempertemukan dia dengan Istiani.
Dalam pertemuan itu, keduanya memutuskan berdamai karena yang terjadi adalah kesalahpahaman.
Istiani mengemukakan, Imam mengaku baru bekerja sebagai sopir Grab sebulan sehingga dia belum paham aplikasi Grab.
Istiani juga menjelaskan kode-kode rahasia yang sempat dia dengar saat Imam menelepon seseorang.
Imam mengaku, saat itu dia sedang menelepon salah satu anggota keluarganya.
Dia memilih menelepon sambil berbisik-bisik agar tidak mengganggu Istiani.
"Saat ini, saya dan driver (Imam) sudah saling meminta maaf dan memaafkan atas kesalahpahaman yang terjadi. Maka dari itu, saya memohon maaf kepada MIS (Imam), keluarga dan pihak Grab atas keramaian yang terjadi," ungkap Istiani.